Lama sudah. Kemarau merambah. Di kota, penduduk meresah. Tak hanya manusia berkeluh kesah, pasukan hewan-amfibi pun turut gelisah. Tanah-tanah merekah. Seperti kulit kami yang kian hari makin terbakar, memerah.
Lalu tiba langit merenda. Merenda air mata. Yang menjatuhkan diri kepada semua mahkluk di  sana. Semua memuja. Semua meraya. Semua bersuka ria.Â
Manusia, hewan dan tumbuhan menari-nari. Manusia menampung air di kendi-kendi. Hewan pun tak luput mengisi. Tanah kembali basah dan siap untuk ditanami. Semua memuji. Semua mensyukuri pemberian Ilahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H