Seorang Perempuan menenun rindu di langit malam.
Wajahnya asyik mengadah, seraya tangannya bergerak kesana kemari. Lihai memandu jalinan perasaan yang mulai tumbuh didiriku. Helaian rambut nya yang panjang lagi lembut, terurai di dadaku. Seakan akan mengikat jantungku ke jantung hatinya. Aku bepasrah diri dengan kerelaan. Kerelaan agar diriku menjadi sebagian dirinya. Sedikit demi sedikit, aku mulai cinta pada perempuan itu.
Seorang Perempuan masih memanen rindu di langit malam.
Badannya lincah mengambil bintang-bintang. Mengutip satu demi satu cahaya milikku dan menggantinya dengan lampu pelita miliknya. Tangannya tak berhenti-henti menyentuhku. seakan akan takjub dan kagum melihat kehadiranku. Senyum dan tawanya menemuiku satu persatu, lalu melekat di ingatanku. Sedikit demi sedikit, aku mulai cinta pada perempuan itu.
"Malam, jadilah cinta sejatiku untuk seterusnya..." ucapnya.
aku mendekapkan tubuhku dalam tubuhnya. kami bersatu hingga pagi datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H