Mohon tunggu...
prasojo dwi prasetyo
prasojo dwi prasetyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis

pemilik road.co.id ( membahas seputar dunia teknologi, gadget dan internet )

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penemuan Ilmuwan Menakutkan: 99% Nenek Moyang Manusia Sudah Mati

10 Oktober 2023   07:46 Diperbarui: 10 Oktober 2023   08:02 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkankah bibara dengan pasti tentang kepunahan 99% nenek moyang manusia?

Studi baru ini diterbitkan di jurnal Science pada tanggal 31 Agustus, dan menyelidikinya akan mengubah pemahaman kita tentang sejarah awal manusia. Namun harus dikatakan bahwa prinsip penelitian ini didasarkan pada probabilitas, dan hasil untuk setiap bit kromosom memiliki kemungkinan salah yang relatif tinggi.

Untuk mencapai hasil ini, para peneliti menggunakan teknik canggih yang disebut FitCoal dan urutan genom manusia modern. Sekarang pertanyaan utamanya adalah sejauh mana algoritma yang ditemukan oleh para peneliti penelitian ini dapat mencegah kesalahan yang ada.

Untuk mencapai hasil penelitian ini, para ilmuwan dari East China Normal University menciptakan model yang mampu mempelajari garis keturunan gen modern dan dapat menggunakan informasi yang diperoleh untuk memperkirakan ukuran populasi.

Berbagai algoritma, termasuk FitCoal (Infinitely Small Fast Fusion Process), telah dirancang untuk bekerja pada data. FitCoal menghasilkan perkiraan ukuran populasi yang dalam banyak kasus sulit dibedakan dari populasi model.

Sebagian besar algoritme lain memberikan hasil serupa dengan FitCoal, meskipun margin kesalahannya jauh lebih besar. Keakuratan algoritme adalah aspek paling kontroversial dari pekerjaan ini, dan jika algoritme mendeteksi kesalahan dalam kode, kami mungkin harus mengandalkan perbandingan dengan model lain.

Algoritma jenis ini sangat mahal secara komputasi. Menambahkan lebih banyak genom ke dalam analisis juga dapat memberikan transparansi, karena hasilnya menjadi lebih akurat dengan lebih banyak data. Namun genom tambahan memperburuk tantangan komputasi.

Setelah mengembangkan algoritma ini, para ilmuwan menganalisis DNA sekitar 3.000 manusia modern dari populasi Afrika dan non-Afrika. Populasi non-Afrika mewakili individu yang relatif stabil yang mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan migrasi nenek moyang mereka ke luar Afrika. Namun populasi Afrika menunjukkan penurunan besar dalam jumlah populasi yang dimulai sekitar 930.000 tahun yang lalu dan berlanjut selama lebih dari 100.000 tahun.

Pada kurun waktu tersebut, jumlah penduduk efektif (orang yang berperan dalam mempertahankan jumlah penduduk) hanya sekitar 1.300 orang. Jumlah yang sangat kecil itulah yang membuat gagasan kepunahan 99% nenek moyang manusia menjadi rasional. Hari ini, kami memasukkan populasi sebesar ini ke dalam daftar spesies yang terancam punah.

Melacak keragaman lebih lanjut membuat para ilmuwan memperkirakan bahwa 98,7% populasi nenek moyang kita musnah secara tiba-tiba. Peristiwa inilah yang disebut dengan penyempitan, karena seluruh penduduk mengalami kontraksi yang sempit dan tiba-tiba. Ekspansi populasi di luar Afrika, yang menciptakan hambatan tersendiri, mengganggu kemampuan kita untuk mendeteksi kejadian sebelumnya, kata para peneliti.

Para peneliti mencatat bahwa bencana tersebut terjadi sekitar waktu yang sama ketika sistem iklim berubah dari zaman es yang relatif pendek dan sedang menjadi zaman es yang lebih lama dan lebih dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun