Mohon tunggu...
Renny KhusnaMA
Renny KhusnaMA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sukses Terbesar dalam Hidup

15 Desember 2017   22:25 Diperbarui: 15 Desember 2017   22:43 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi disinilah perjalanan kesuksesan seseorang akan diuji. Seberapa kuat mereka menjalani perkuliahan ini dengan segala tugasnya. Apakah mereka mampu menjalani dengan baik walaupun banyak keluh kesah atau mereka berhenti ditengah jalan. Semangat di saat-saat seperti ini sangat diperlukan, keluarga misalnya.

Keluarga adalah salah satu tempat kita mendapatkan sebuah semangat, meski terkadang mereka terlalu menuntut kita untuk selalu belajar, belajar, dan belajar. Tanpa memikirkan begitu banyak tugas yang perlu kita kerjakan dan sebuah liburan untuk menyegarkan pikiran kita.

Orang tua selalu mengartikan sebuah kesuksesan adalah ketika anaknya kelak menjadi orang yang terpandang, punya penghasilan tetap dan banyak sehingga mampu membeli apa saja yang diinginkan dengan uang sendiri. Dan ketika punya banyak penghasilan tentunya akan merasa bahagia dan jodoh akan datang menghampiri.

Menurut saya, memang benar ketika orang tua memberi nasehat untuk selalu belajar dengan giat. Namun arti kesuksesan menurut kedua orangtua, tidaklah selalu benar dipandang sebagian orang. Karena tidak sedikit orang yang punya penghasilan tetap dan uang banyak mendapat sebuah kebahagiaan. Banyak orang yang sukses hanya sekedar materi saja, tapi tidak sukses dalam masalah ketentraman hati.

"Kesuksesan yang terpenting dalam hidup saya adalah bahagia jasmani dan rohani dengan orang-orang yang kita sayangi."

Namun keluh kesah di pertengahan perkuliahan ku ini tidak membuat ku patah semangat untuk terus belajar demi mendapatkan gelar sarjana dan mewujudkan cita-cita ku menjadi seorang guru. Seorang guru yang profesional dan mampu mendidik anak-anak dengan baik agar menjadikan mereka sosok anak generasi penerus bangsa yang terdidik, cerdas serta bermoral baik.

Saya akan merasa benar-benar menjadi seorang yang sukses ketika mencapai puncak tersebut, mendidik anak-anak mulai dari semester awal mereka masuk kelas, mendampingi mereka belajar, memberikan dorongan kepada mereka sehingga pada akhir semester mereka mampu mendapatkan hasil memuaskan dengan bimbingan saya. Dan saya ingin bisa menjadi seorang yang ditunggu-tunggu saat anak didik berada didalam kelas.

"Sukses adalah ketika kita menjadi orang yang ditunggu-tunggu, disenangi banyak orang dimanapun kita berada."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun