Mohon tunggu...
RnP AcSES
RnP AcSES Mohon Tunggu... Dosen - FEB UNAIR

Divisi Research and Paper Kelompok Studi Ekonomi Islam Acses FEB UNAIR

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramadhan Pelipur Lara

16 Juni 2023   10:28 Diperbarui: 16 Juni 2023   10:43 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya Hima Septira Nabbillah 

Divisi Public Relation and Communication 

Saat diri tertunduk bagai dala yang layu
Hanya ditemani indurasmi yang sendu
Seorang diri yang butuh peneduh
Memikirkan nasib baik telah lama tak tumbuh


Mengharapkan diri menjadi purnama
Bersinar terang di atas gema
Impresi menguap di atas tanah
Mengantarkan sebuah kisah dalam drama


Semakin diri dipaksa berjalan pada lini kehidupan
Rasa terlena akan dunia semakin angglang
Sejenak diri membutuhkan ketenangan
Memperbaiki segala amal dan perbuatan


Rasa hati bergejolak tak karuan
Menantikan keistimewaan yang jarangi dirasakan
Merindukan diri yang memperbanyak amalan
Seribu bulan yang penuh ampunan

Meninggalkan sejenak kerumitan dunia
Bersujud selagi kening masih dapat menyentuh sajadah
Memohon ampun kepada-Nya
Akan kuasa-Nya yang baka atas segalanya


Terhitung tiga puluh hari kehadiranmu
Membawa banyak cahaya seperti kumpulan lampu
Menjadi tempat untuk berteduh
Dan selalu menebarkan rasa rindu


Berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala
Hanya dengan waktu yang singkat seperti memejamkan mata
Dikerjakan segala kewajiban dan sunnah dengan penuh taqwa
Sungguh bulan yang paling mulia dari yang mulia


Bak seutas tali sepatu yang berwarna dan saling berkaitan
Bak angin yang menyapu dan membawa kebahagiaan
Kepergian Ramadhan selalu menjadi hal yang sangat menyakitkan
Semoga kelak kami dapat dipertemukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun