Mohon tunggu...
Ratna Mustika
Ratna Mustika Mohon Tunggu... -

Nama saya Ratna Nur Mustika Sanusi, biasanya dipanggil tika/numus. Saya berumur 19 tahun dan sekarang sedang menjadi mahasiswa di Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Politik

Integritas Seorang Politikus

11 Juni 2017   14:23 Diperbarui: 11 Juni 2017   14:26 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini, berita politik Indonesia sedang hangat membahas kasus Amien Rais yang namanya ikut disebut dalam sidang tuntutan dengan terdakwa mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadhilah Supari. Keterangan dari masing-masing pihak bertolak belakang. Dimanakah integritas tokoh-tokoh politik kita?. Integritas sendiri merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh seorang politikus. Ketika seorang politikus tidak memiliki integritas maka akan berpengaruh terhadap kualitas personal dalam bingkai moralitas. 

Hal ini terjadi tidak lain karena apapun kebijakan, keputusan, sikap dan tindakan seorang politikus akan berdampak bagi parlemen. Seorang politikus akan menjadi pusat perhatian, dan apapun yang mereka lakukan akan memberi pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat, karena para personal di parlemen mengatasnamakan diri untuk kepentingan rakyat. Harga dari sebuah integritas sangatlah mahal, serta tidak bisa diukur dengan uang. Karena untuk mendapatkannya diperlukan komitmen dan tanggung jawab agar tetap terpelihara dan terwujud dalam perilaku. Sehingga integritas bukanlah sekedar simbol atau bukti tertulis. Namun memiliki sikap integritas dapat ditumbuhkan dengan banyak cara.

Setiap individu dapat membangun bahkan meningkatkan integritas agar orang lain percaya pada diri kita. Hal pertama yang bisa dilakukan yaitu, selalu bersikap jujur dan sopan terhadap diri sendiri dan orang lain. Kejujuran dan sopan santun merupakan kunci utama dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Karena kejujuran dan sopan santun akan mempengaruhi kesan pertama orang yang mengenal kita. 

Kedua, selalu memegang teguh komitmen dan bertanggung jawab. Jika seseorang mampu bertanggung jawab, sudah dipastikan orang lain akan senang dalam bekerja sama. Ketiga, selalu melakukan sesuatu yang benar walaupun itu sulit. Ketiga hal diatas adalah kunci untuk seseorang membangun integritas pada diri.

Ketika seorang politikus terjerat dalam suatu kasus dan berani memberikan penjelasan, disinilah integritas seorang politikus yang patut dipertanyakan. Percaya tidak percaya kembali ke pribadi masing-masing. Namun, pantaskah integritas seorang politikus masih saja dipertanyakan?. Itulah yang terjadi di dunia politik Indonesia. Sosok yang seharusnya menjadi contoh, namun ternyata di contoh pun tak pantas. 

Ketiga cara diatas bisa menjadi cara untuk meningkatkan integritas seorang politikus. Tidak sepantasnya seorang petinggi negara tidak berintegritas. Karena, merekalah panutan masyarakat. Dan lagi-lagi, inilah pelajaran untuk kita sebagai masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih sosok yang pantas memegang kuasa pemerintahan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun