Mohon tunggu...
Dea Ananda Karunia Putri
Dea Ananda Karunia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semua! Nama saya Dea Ananda Karunia Putri, bisa dipanggil Dea atau Anan. Lahir di Tangerang, 4 januari 2006. Saya anak kedua dari 2 bersaudara. Saat ini saya sudah lulus dari SMA dan melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Ekonomi Pembangunan. Saya memiliki harapan selama berkuliah, yaitu ingin sekali lulus tepat waktu (cumlaude) dan meraih IPK yang tinggi. Tentu saja untuk meraih harapan-harapan itu saya harus berusaha keras dengan disertai doa, maka dari itu saya tidak boleh patah semangat demi masa depan yang cerah. Cita-cita setelah lulus kuliah, saya ingin sekali menjadi wanita karir. Saya juga memiliki beberapa hobi, yaitu mendengarkan musik, menyanyi, dan juga menari. Semua hobi tersebut dilakukan pada waktu senggang. Saya sangat senang jika ada seseorang yang membahas tentang film, karena menonton film juga termasuk hobi saya di saat libur ataupun sedang tidak ada tugas kuliah. Saya memiliki pribadi yang mudah bergaul (easy going) lalu bisa dibilang cukup ambisius dan perfeksionis, serta selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan. Berdasarkan hasil test kepribadian (MBTI) saya yaitu ENFJ-T. Saya juga termasuk orang yang pemalu, apalagi saat sedang berbicara atau berpidato di depan publik. Namun secara perlahan saya ingin melawan rasa takut saya jika sedang berbicara di depan orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Dua Garis Biru Menempati Posisi Kedua sebagai Film dengan Jumlah Penonton Terbanyak Selama 2019

14 September 2023   16:18 Diperbarui: 14 September 2023   16:33 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film berjudul "Dua Garis Biru" ini merupakan karya perfilman Indonesia yang mengangkat kisah kehamilan remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Film ini dinaungi oleh Perusahaan produksi ternama Indonesia, yakni Kharisma StarVision Plus dan Wahana Kreator Nusantara. Dua Garis Biru dirilis pada tahun 2019, yang disutradarai oleh Gina S. Noer. Garis besar dari film ini adalah tentang anak remaja yakni Bima dan Dara yang menjalin hubungan di bangku SMA. Film ini dibintangi beberapa aktor dan aktris papan atas seperti Adhisty Zara, Angga Yunanda, Cut Mini, Lulu Tobing, Dwi Sasono, dan Arswendy Bening Swara.

Alur dari film ini dimulai Ketika Bima dan Dara yang memiliki status akademis dan finansial yang berbeda mulai menjalin hubungan. Dara, tokoh yang diperankan oleh Adhisty Zara, digambarkan sebagai siswa yang berprestasi dan memiliki ambisi tinggi untuk melanjutkan kuliah di Korea Selatan yang dimotivasi oleh kesukaannya terhadap K-pop. Pada suatu hari, Bima dan Dara menjalin hubungan yang melebihi batas dan menyebabkan Dara hamil di luar nikah. Bima, tokoh yang diperankan oleh Angga Yunanda, meminta Dara untuk menggugurkan kandungannya. Namun, Dara menolak dengan tegas dan berusaha menyembunyikan kehamilannya.

Tanpa disengaja, pihak sekolah mengetahui tentang kehamilan Dara. Pihak sekolah meminta kedua orang tua Bima dan Dara untuk hadir ke sekolah. Keadaan semakin runyam karena orang tua Dara kecewa dan marah besar. Orang tua mereka kemudian sepakat untuk menikahkan mereka agar bisa merawat bayi tersebut berdua. Setelah pernikahan mereka, Bima menjadi seorang pelayan di restoran ayah Dara.

Setelah menikah, hubungan Dara dan Bima tidak berjalan baik. Mereka sering bertengkar mempersoalkan ambisi Dara untuk melanjutkan kuliah di Korea Selatan. Dara dan Bima akhirnya sepakat, Dara boleh berangkat ke Korea apabila bayi mereka telah lahir. Bayi tersebut kemudian diberi nama Adam. Dara kemudian menuliskan sebuah kapsul waktu untuk Adam sebelum keberangkatannya ke Korea. Kapsul ini berisi asal usul dan keberadaan ibunya. Dara dan Bima kemudian berpelukan sebelum Dara berangkat ke Bandara Soekarno Hatta.

Film ini ditayangkan secara resmi pada tanggal 11 Juli 2019 dan menyerap antusiasme lebih dari 178 ribu penonton pada hari pertama penayangannya. Dalam 15 hari penayangannya, film ini mampu meraih antusiasme 2 juta penonton Indonesia. Dua Garis Biru kemudian menempati posisi kedua sebagai film dengan jumlah penonton terbanyak selama 2019. Kesuksesan film ini kemudian merambat ke beberapa negara. Dua Garis Biru ditayangkan di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Kesuksesan film "Dua Garis Biru" tidak berhenti sampai disitu. Film ini meraih beberapa penghargaan di Festival Film Indonesia 2019 dan masuk ke 12 nominasi. Pada Festival Film Bandung 2019, film "Dua Garis Biru" masuk ke dalam 5 nominasi. Film "Dua Garis Biru" memenangkan penghargaan pada nominasi "Film Bioskop Terpuji", "Penulis Skenario Terpuji Film Bioskop", "Skenario Asli Terbaik", dan masih banyak lagi.

Film ini layak ditonton oleh semua kalangan remaja karena memiliki banyak pesan moral yang disampaikan secara tersirat di dalam film ini. Pada adegan Dara dan Bima membeli seafood di warung pinggir jalan mereka memesan kerang. Tokoh utama wanita dalam film ini kemudian memisahkan kerang yang masih tertutup dan terbuka.

 Adegan ini menggambarkan stigma tentang kesucian dimana kerang yang tertutup masih suci sedangkan yang terbuka sudah ternodai atau kotor. Selain itu, perjalanan ke rumah Bima yang melewati lorong yang gelap dimana Dara melihat perdebatan rumah tangga yang menggambarkan bahwa banyak lika-liku kehidupan yang akan dihadapi setelah pernikahan. Film ini berhasil menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya pendidikan seks dan tanggung jawab yang dikemas dengan menarik dan realistis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun