Sulawesi Tengah, khususnya kawasan Morowali, telah menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena pengembangan industri nikel yang pesat. Sebagai salah satu daerah penghasil nikel terbesar di dunia, Morowali menarik berbagai investasi besar, termasuk dari perusahaan multinasional. Namun, di balik kemajuan ekonomi yang ditawarkan, muncul tantangan sosial, kesehatan, dan lingkungan yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Lonjakan Masalah Kesehatan
Sejak industri nikel mulai beroperasi di Morowali, masalah kesehatan masyarakat meningkat tajam. Warga lokal melaporkan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, penyakit mata, dan penyakit kulit. Selain itu, jumlah penderita HIV/AIDS juga meningkat di kawasan ini. Beberapa pakar mengaitkan hal ini dengan perubahan lingkungan akibat aktivitas pertambangan dan pengolahan nikel, seperti deforestasi, pencemaran udara, dan kontaminasi air tanah.
Salah satu warga, yang diwawancarai oleh BBC, menyatakan bahwa kulitnya sering iritasi setelah mandi menggunakan air yang diduga tercemar. Situasi ini memaksa masyarakat untuk memilih antara tinggal dan menghadapi risiko kesehatan atau meninggalkan tanah kelahiran mereka untuk mencari lingkungan yang lebih sehat.
Pengambilalihan Lahan dan Konflik Sosial
Kehadiran perusahaan seperti PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) telah menimbulkan berbagai konflik sosial. Di Desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat, banyak warga kehilangan lahan mereka karena tekanan perusahaan. Seorang warga bernama Sira menceritakan bahwa ia terpaksa menjual tanahnya dengan janji mendapatkan manfaat dari pembangunan kawasan industri. Namun, setelah lahan dijual, mereka dihadapkan pada peraturan perusahaan yang ketat, termasuk larangan menjalankan usaha di luar kawasan industri.
Hal ini menimbulkan dilema besar bagi masyarakat. Di satu sisi, investasi nikel menjanjikan lapangan pekerjaan dan kemajuan ekonomi, tetapi di sisi lain, banyak warga merasa kehilangan kemandirian ekonomi dan hak atas tanah mereka.
Tantangan Lingkungan yang Serius
Aktivitas pertambangan nikel di Morowali juga membawa dampak serius terhadap lingkungan. Deforestasi besar-besaran untuk membuka lahan tambang mengancam keanekaragaman hayati lokal. Pencemaran air oleh limbah tambang menambah beban bagi masyarakat yang bergantung pada sumber air alami untuk kebutuhan sehari-hari. Situasi ini semakin diperparah oleh kurangnya pengawasan dari pemerintah daerah terhadap operasi perusahaan tambang.
Keterbatasan Wewenang Pemerintah Daerah