Mohon tunggu...
Rizki Ananda Fadhila Apriani
Rizki Ananda Fadhila Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Farmasi Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa S-1 Farmasi Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Suara Generasi Muda : 20 Tahun Menuju Indonesia Emas 2045

11 Desember 2024   16:34 Diperbarui: 11 Desember 2024   16:34 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi partisipasi generasi muda dalam politik (Sumber : Pinterest)

Harapan mahasiswa dan generasi muda adalah mencapai tujuan Indonesia Emas 2045. Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045. Pada tahun 2045, Indonesia akan mencapai puncaknya. Indonesia akan berusia tepat 100 tahun saat itu. Diharapkan pada Indonesia Emas 2045, negara ini akan maju dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta telah berhasil mengatasi berbagai masalah, termasuk kemiskinan dan ketertinggalan pendidikan. Namun, untuk mewujudkan itu semua, kita harus menyadari peluang dan masalah yang ditimbulkan oleh perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Salah satu pilar terpenting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 adalah pendidikan. Pendidikan diharapkan dapat merata di seluruh wilayah pedesaan oleh pemerintah. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas dan potensi generasi penerus agar dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Pendidikan saat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pengembangan karakter, kecerdasan intelektual, dan adaptasi terhadap perubahan teknologi digital, tetapi juga sebagai alat penyaluran ilmu pengetahuan. Karena pendidikan merupakan penentu pendidikan seperti apa yang harus diterapkan Indonesia untuk melahirkan generasi emas, maka para pemangku kepentingan dalam sistem pendidikan, baik pemerintah, pendidik, maupun peserta didik, harus saling mendukung. Pemerintah dan para pelaku pendidikan terus berupaya menjadikan pendidikan untuk semua sebagai jalur utama dan tugas yang harus diselesaikan guna menyiapkan generasi 2045 sebagai generasi emas. 

Dimulai dari gerakan pendidikan anak usia dini, perguruan tinggi negeri didirikan untuk mempersiapkan pendidikan menengah umum (PMU), meningkatkan kualitas pendidikan dasar, dan meningkatkan akses pendidikan tinggi. Selain itu, mereka yang berkemampuan akademis tetapi memiliki keterbatasan finansial diberikan akses khusus ke layanan pendidikan tinggi. Prioritas pendanaan untuk pendidikan tinggi harus difokuskan pada dua bidang utama. Pertama, peningkatan program sarjana termasuk politeknik dalam hal kualitas, aksesibilitas, relevansi, dan kesetaraan gender. Kedua, perekrutan lebih banyak dokter. Hal ini penting karena lulusan pendidikan tinggi adalah lulusan yang siap untuk memulai karier mereka atau memasuki dunia bisnis dan industri. Generasi muda akan lebih siap untuk berpartisipasi dalam politik dan ekonomi berkat pendidikan. 

Generasi muda semakin ingin terlibat dalam proses politik, terutama dalam Pemilu 2024, karena mereka memiliki potensi untuk membawa perubahan positif. Meskipun banyak anak muda aktif mengungkapkan pendapat di media sosial, politisi masih cenderung memandang mereka sebagai "token". Kemajuan teknologi informasi membuka peluang bagi anak muda untuk lebih terlibat, karena mereka membawa ide-ide inovatif dan perspektif segar, terutama dalam isu inklusi sosial, kesenjangan, hak asasi manusia, dan lingkungan. Namun, ada berbagai kendala yang menghalangi partisipasi mereka, seperti minimnya kesempatan yang ditawarkan lembaga politik yang dikuasai oleh pihak yang lebih tua, kurangnya kesadaran politik, dan minimnya representasi yang mencerminkan kepentingan mereka. Kaum muda juga menghadapi tantangan eksternal, termasuk perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang cepat. 

Generasi muda terus mencoba untuk mengekspresikan tujuan mereka melalui media sosial dan platform lainnya, meskipun partisipasi mereka terbatas. Lebih jauh, kunci untuk mengakhiri siklus kemiskinan dan menciptakan peluang kerja bagi lulusan perguruan tinggi baru-baru ini adalah pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan inovasi, upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Lebih banyak kaum muda akan berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi jika kebijakan merangsang inovasi dan kewirausahaan. Bantuan pemerintah sangat penting dalam situasi ini, terutama dalam hal memberikan akses kepada kaum muda miskin terhadap prospek ekonomi dan pendidikan. Cita-cita Indonesia Emas 2045 bukanlah suatu hal yang mustahil tercapai apabila pemerintah, masyarakat, dan generasi muda saling bersinergi.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun