Dalam berorganisasi, berbangsa, dan bernegara tentunya kita harus menanamkan atau menumbuhkan akhlak di dalamnya. Secara singkat akhlak adalah sesuatu atau tingkah laku, perangai, tabiat yang sudah melekat pada diri kita sendiri. Akhlak juga bisa disebut perbuatan yang dilakukan secara langsung tanpa memikirkannya atau mempertimbangkannya terlebih dahulu.Â
Demikian pula dalam berorganisasi, berbangsa, dan bernegara, adab dan sopan santun lebih diutamakan baik sikap, perilaku, bertutur kata, serta bijak dalam menyikapi pendapat masing masing orang.Â
Membangun suatu organisasi tanpa memperbaiki akhlaknya tentu saja tidak akan  berhasil, adapun akhlak adalah kunci untuk meraih kemuliaan hidup.Â
Tanpa akhlak yang baik maka tentu saja kehidupan ini tidak akan berjalan sesuai dengaan harapan, terlebih lagi tidak terjadinya keadilan yang diharapkan semua orang.Â
Dengan begitu mereka yang kuat tentu akan dengan mudah menindas yang lemah jika tidak menerapkan akhlak di dalam berorganisasi, berbangsa dan bernegara.
Akhlak yang baik dan berorganisasi tentu dua hal yang sangat krusial. Keduanya berkaitan erat dan tidak bisa dipisahkan. Terkadang, masih ada orang yang belum memahami keduanya secara utuh.Â
Di banyak kesempatan, kita melihat ada banyak orang yang tertarik dan menerapkan komitmennya untuk bergabung di dalam organisasi. Namun, terkadang orang tersebut lupa untuk mengedepankan akhlak yang baik.Â
Faktanya, kita mengetahui bahwa di dalam suatu organisasi ada banyak anggota yang artinya terdiri dari banyak kepala. Artinya, seseorang yang berkecimpung di dalam suatu organisasi diharuskan untuk mementingkan kepentingan organisasi dan rela meninggalkan kepentingan pribadi. Tentu menjadi sebuah tantangan ketika harus menyamakan persepsi antara satu dan yang lainnya.Â
Oleh sebab itu, seseorang perlu untuk memahami bagaimana caranya menerapkan akhlak yang baik ketika di depan orang banyak. Orang tersebut harus amanah, mampu mencontohkan hal-hal yang baik, mampu mengambil keputusan yang tepat, bijak, dan tidak egois. Sebab, ada saja hal-hal yang membuat seseorang akhirnya tidak merasa cocok dalam berorganisasi.Â
Faktor penyebabnya beragam. Bisa karena merasa tidak dihargai, merasa tidak mendapat manfaat yang spesifik, hingga merasa orang-orang yang berada di dalam lingkungan organisasi itu tidak memberikan energi yang positif.Â
Jika sudah terdapat indikasi hal-hal  negatif dalam berorganisasi, tentu patut dipertanyakan akar masalahnya. Hal ini kembali lagi ke inti awal, yakni betapa krusialnya mengedepankan akhlak dalam berorganisasi.Â