Agama islam mengajarkan umatnya untuk memiliki adab yang baik dalam kehidupannya, nah salah satunya adab larangan dalam berbisik. Perlu teman-teman ketahui berbisik merupakan perbutan yang dapat menyinggung orang lain bahkan dapat menimbulkan kesedihan dan menyakiti hati serta pedaan orang tersebut. Sebagaiman dijelaskan dalam hadits dalam kitab Bulughul Maram larangan bersbisik diatara tiga orang diantaranya sebagai berikut.
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم «إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً، فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ، حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ; مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian bertiga, maka janganlah berbisik-bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak, sampai kalian bergaul dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga bersedih.” (Muttafaqun ‘alaih. Lafaznya adalah lafaz Muslim) [HR. Bukhari, no. 6290 dan Muslim, no. 2184]
Hadits di atas menunjukkan begitu telitinya agama islam mengatur segala hal sampai pada hal-hal yang dianggap sepele seperti abab berbicara dengan orang lain, adab dalam makan, adab dalam minum, adab dalam bertamu, adab dalam menerima tamu termasuk adab dalam bergaul dengan orang lain.
Hadits ini mengajarkan kita adab dan sopan santun terhadap orang lain yang sering di anggap sepele di mana jika ada tiga orang yang sedang berkumpul, tetapi dua orang diatranya berbisik-bisik dan mengabaikan orang ketiga. Maksud dari berbisik tersebut yaitu pembicaraan rahasia yang ketika tiga orang sedang berkumpul, kemudian orang pertama dan kedua berbicara secara diam-diam sedangkan orangg ketiga tidak boleh mendengarakan membicraan tersebut atau tidak mengetahui apay yang di bicaran orang perta kedua.
Oleh sebab itu, perbuatan ini dapat menjadikan orang yang ketiga bersedih karena tidak diajak bicara kenapa pembicaraan tersebut dirahasiakan kepada dirinya dan bisa jadi akan menimbulkan pertanyaa-pertanyaan aneh kepada kedua orang yang berbsisik tersebut.
Berbisik-bisik juga dapat menimbulkan orang ketiga berprasangka buruk atau su’udzan terhadap kedua orang yang sedang berbisik, ia mengira bahawa mereka sedang membicarakan dirinya atau sedang mejelek-menjelekan dirinya dengan berbisik-bisik. Oleh karena itu nabi melarang umatnya berbisik-bisik antara tiga orang, tetapi tidak mengajak orang ketiga karena hal tersebut dapat menimbulkan perasaan sedih dan perasangka buruk terhadap dua orang yang sedang berbisik tersebut.
Adapun hikmah yang dapat kita ambil dari hadits di atas di antaranya :
- Agama islam merupakan agama kamil yaitu agama yang sempurna hingga hal yang terkecil pun diperhatikan salah satu yaitu tentang adab dan sopan santun yang mengajrakan umatnya agar memikiki akhlak yang baik salah satunya adab dalam berbisik.
- Larangan berbisik antara tiga orang, jika dua orang sedang berbisik tetapi tidak mengajak orang ketiga atau membiarkannya, maka hal tersebut dapat menimbulkan perasaan sedih terhadap orang ketiga karena merasa di kucilkan.
- Jika ada banyak orang yang membicarakan rahasia atau memebicarakan sesuatu tetapi mengecualikan satu orang yang tidak diajak bicara atau dibiarkan, tentu saja hal tersebut sangat di larang oleh agama islam.
- Apabila ada empat orang yang sedang berkumpul, lalu ada dua orang yang sedang berbisik-bisik maka hal tersebut tidak malasah atau dilarang karena orang ketiga dan keempat ada temannya tidak sendiri.
- Jika dua orang berbicara atau berbisik-bisik tanpa adanya orang ketiga pada awal pembicaraan, kemudian orang ketiga datang mendekati mereka maka pembicaraan tadi tidaklah masalah karena tidak ada larangan di dalammnya.
- Larangan dalam berbisik yaitu dapat mengganggu kenyamanan orang lain tetapi jika gangguan tersebut tidak ada maka tidak masalah.
Kita telah mengetahui berbisik di mana jika tiga orang sedang berkumpul jangan sampai dua orang di antara keduanya bersbisik-bisik dengan mengabaikan orang ketiga karena hal itu dapat menimbulkan kesedihan terhadap orang ketinga dan membuat orang ketiga berperasangka buruk bahkan bisa menimbulkan tali silaturahmi.
Semoga dengan adanya tulisan artikel ini teman-teman semua bisa menambah wawasan dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan mudah, mudah-mudahan dengan adanya artikel ini menjadi salah satu tambahan amal kebaikan kita di dunia ini.
Aamiin yaa Rabbal’aalamiin…