Mohon tunggu...
R Jo Sipisang
R Jo Sipisang Mohon Tunggu... -

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humor

Balada Kambing dan Sapi di Tempat Jagal

16 November 2010   15:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:33 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://afzoks.files.wordpress.com/2008/01/kurban-2ed.jpg Tersebut di sebuah tempat, di samping Mesjid yang beratapkan seng, bertonggakan bambu seadanya. Disana diikatkan beberapa ekor kambing dan sapi kurban. Beberapa saat, nampaklah seseorang yang menarik seekor sapi. Dia mengikatkan tali si sapi,dan si sapi langsung bergabung dengan sapi dan kambing lainnya. Berteriaklah si kambing "eh cing dari mane aje ente, kite-kite udah lama nih disini, ada dari kemaren malah". Si sapi nampak kebingungan " Sorry, i cannot speak bahasa, I am Australian" balas sapi. Si kambing keheranan " Cielahh, gaya amat lu pi". " Okay, introduce , I am McCow, and who are you? " sambung sapi sedikti berjumawa. Mendengar seperti itu, "okelah kalo begitu, gw ga bodoh-bodoh amat pi, my name Gayus Tambunan, asal Rutan Brimob Depok" balas kambing gak mau kalah berbahasa Inggris". Mendengar seperti itu, sapi keheranan, matanya menatap penuh pertanyaan, membisu dalam keheningan. Sekonyong-konyong sapi berjingkrak dan nunjuk-nunjuk kambing dengan kakinya " eh elu preeeettttt, ada disini rupanya" teriak sapi penuh sambil cekekikan nahan perut. "Iya pi, disini juga gw akhirnya, dipotong, sial lu, gw kira lu emang ga bisa bahasa Indonesia" kata kambing. "Hahaha, kamuflase aja coy, emang ente kira cuma ente doang yang jago ngibul" balas sapi. Setelah berkenal-kenalan sapi berkata" eh mbing, badan ente kolesterol semua kok gak stoke-stroke sih?". "Gimana mau stroke, masih ABG-ABG labil kek gini aja udah mau dipotong" balas kambing. "Oo benar juga sih" kata sapi. "By the way, mbing sebentar lagi kita mau digorok nih ma tukang jagal, permintaan terakhir kamu apa mbing?" tanya sapi. "Kalo boleh sih, ane ga mau dijadiin sate Padang pi" kata kambing. "Kenapa?" balas sapi. "Ya ga mau aja, sate Padang pedes pi, banyak cabenya, ntar mata ane perih pi" jelas kambing. "Oooo," kata sapi penuh sikap pengertian. "Kalo ente apa permintaan terakhirnya?" tanya kambing ke sapi. Disekeliling, kamping dan sapi yang lain menyimak penuh perhatian. "Kalo boleh ya mbing ya, ane ga mau jadi soziz so nice, kalo dapat jadi daging kaleng aja, dan dikirim ke Mentawai atau Merapi" jawab sapi. "Oo , bagus juga tuh", kata kambing sambil manggut manggut setuju, diikuti juga dengan kambing dan sapi yang lain. Kemudian, dengan sedikit memundurkan badan dan nutup hidung sapi berteriak " mbing, ente emang bau yah, makanya mandi dunk....!" "Halah gak papa kok, begini begini juga hidup, ente yang mandi hampir 3 kali sehari dipotong juga kan?" balas kambing. "bukan begitu mbing, mbau tauuu..." balas sapi. Sedang asyik berdebat, terdengar suara tukang jagal bergelegar" Mbing gayus sinihhh......dipotong". "Giliran lu tuh, pergi sanah, sekali ini patuh aja, jangan nyogok tukang jagal ya" kata sapi. "Ok, good bye friend, see you" balas kambing tanpa semangat. Langkah langkah kambing diikuti oleh tatapan iba oleh rekan-rekannya. Setelah berapa langkah, dan hampir mendekati tukang jagal. berteriaklah si sapi "Eh mbinggg, tadi pagi udah pake deodorant belum, badan ente bau, kasihan Pak Jagal?". "Ketek ane bersih tahuuu" blas kambing tak mau kalah berteriak, sambil monyongin mulut. Sesampai di tempat tukang jagal. Berkatalah tukang jagal 'Sudah siap kamu?" "Siap Pak Jagal, hmm kalo boleh ane punya permintaan dikit" balas kambing. "Apa?" suara Pak Jagal tetap keras. "Ane update status FB dulu sebentar pak, boleh gak?" kambing memelas. "Ayo udah cepetan sana!". Si Pak Jagal lanjut mengasah pisaunya. "Makasih pak". Kemudian kambing update status di FB; " Hidup ini sangat berat sekali, sedih, hik hik hik ttd Mbing" "Udah....?" tanya Pak Jagal. "Udah pak " jawab kambing, sambil masukin BB ke kantong. "Tunggu bentar ya, sedikit lagi, biar tajam. Biar kamu ga kesakitan" "Oo, makasih Pak Jagal" sahut kambing. Sambil menunggu Pak Jagal, ngasah pisaunya, tring tring, BB kambing ada message baru masuk. Kambing langsung sigapan dan membaca message yang baru masuk. Ternyata reply dari sapi. Isnya :"sabar bro, teman-temamu disini gak jauh beda nasibnya ma kamu, sabar ya" . Kemudian langsung di reply ma kambing :"Thank ya semua". Kemudian berdirilah Pak Jagal. Sambil berteriak ke diri sendiri " Udah tajammm....." Kambing langsung masukin BBnya ke saku. Pak jagal menghampiri si kambing. Kemudian dimulailah prosesi penjagalan itu. Tidak beberapa lama kambingpun langsung almarhum. Sedangkan di tempat si sapi. Dia langsung mainin BB yang masih ditangan dan langsung replay status kambing tadi :"Innalillah, telah berpulang dengan sempurna teman kita kambing, ke hadirat Ilahi, semoga Allah menerimanya" Kemudian terdengarlah suara Pak Jagal "Sapi McCow, giliran kamu, maju siniiiii". Majulah si Sapi, ke tempat pemotongan. Sesampai disana, berkatalah sapi dengan suara meninggi dan protes "Pak Jagal, kalo boleh, ane  ga mau pakai pisau bekas kambing tadi, kambing jarang mandi, ane takut inpeksi"! "Alah kamu, mo mati banyak gaya, ini bersih kok. Percaya sama saya" Jelas pak jagal. Kemudian tidak beberapa lama pula, sapipun mengikuti rekannya kambing, menuju kehadirat ilahi. Sedangkan di tempat tunggu, kambing dan sapi yang lain silih berganti update status FB memberitakan kepergian rekan mereka.[] +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Ok, kompasiana, sebenarnya korban berarti mendekatkan diri kepada Allah. Berasal dari kata qorub. Ketika kita berkorban, kita mendekat diri kepada Allah. Bisakah kita berkorban, dengan sebenar benarnya korban....? Menerima dengan lapang dada apa yang diperintahkan Allah kepada kita?, seperti kambing dan sapi menerima keputusan mereka akan disembilih...hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun