IndiHome-Man keluar dari kamar mandi kecil yang sempit dengan gagah dan teguh lalu bergegas membantu karyawan toko video yang malang itu.
"Halo, warga negara yang baik, apakah ada masalah di sini?"
Karyawan tersebut -- seorang pria bernama Muhammad menurut kartu namanya -- menoleh ke IndiHome-Man. Awalnya dia terlihat sangat bingung dan bahkan khawatir. IndiHome-Man tidak menyalahkannya, Anda tidak melihat pria dengan TV raksasa sebagai kepala berjalan-jalan di tempat terbuka setiap hari, apalagi dia mendatangi pria itu secara tiba-tiba.. Dia membuat catatan untuk mendekati orang-orang sekitar dengan cara lebih baik lain kali.
"Oh, saya sedang memasang beberapa TV untuk diperlihatkan lewat kaca toko kita. Akan tetapi, sinyal sangat jelek! Tidak ada channel yang berfungsi!" Cetuhnya.
"Hm.. Ya, hal itu benar-benar menyebalkan."
"Psst," bisik Nurul. Antena IndiHome-Man memperbolehkannya untuk berkomunikasi dengan Nurul secara bebas. Ia dan Nurul dapat berbincang secara daring tampa gangguan orang lain -- orang lain pun juga tidak dapat mendengar percakapan mereka. "Tanyain orangnya tentang jaringan TV kabel yang dipake." IndiHome-Man menurut.
"Permisi pak, bolehkah saya tahu jaringan TV kabel apa yang toko Anda pakai?"
"Oh, kami tidak memakai kabel, pak."
Tiba-tiba, semuanya masuk akal. IndiHome-Man menyadari masalahnya, itu adalah hal yang biasa. Dan untungnya baginya -- dan karyawan tersebut -- dia memiliki solusinya!
"Pak, apakah Anda sudah mencoba menggunakan IndiHome?"
Karyawan itu mengangkat alisnya. "Um.. tidak. Saya rasa kami tidak mampu membayar layanan kabel. Lihat, kami adalah toko baru dan kami tidak memiliki banyak anggaran. Kabel terlalu mahal, setidaknya untuk saat ini."