Mohon tunggu...
Rizwar Fazl Ghaisan
Rizwar Fazl Ghaisan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Biomedis Unair

Perkenalkan nama saya rizwar fazl ghaisan, saya asal jakarta dan saya anak ke-3 dari empat bersaudara, hobi saya yakni berolahraga bermacam-macam seperti futsal basket renang atau olahraga lain nya, saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Airlangga dengan program studi Teknik Biomeds

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Konten Kontroversial Lebih Diminati?

5 Juni 2024   22:42 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:05 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sosial media menjadi platform yang sangat luas bagi masyarakat dan semua orang saat ini. Kemudahan mencari infomasi dan akses informasi membuat gencar nya pemakaian sosial media, di sosial media siapapun dapat mengunggah apapun yang mereka mau. kemudahan ini menciptakan konten-konten seperti foto, video bahkan bisa dalam bentuk teks ataupun artikel. dari konten ini menyajikan berbagai kategori dalam media sosial. konten-konten ini juga bisa menimbulkan suatu hal yang Viral dan Kontroversial. namun sering tanpa kita sadari konten kontroversial ini sering menjadi sebuah sorotan publik sehingga banyak dilihat oleh masyarakat bebas. namun konten viral atau kontroversial ini tidak sepenuh nya berisi hal yang positif. lalu mengapa konten kontroversial lebih diminati?

Konten kontroversial cenderung lebih diminati oleh banyak orang karena beberapa alasan psikologis dan sosial yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa faktor utama yang membuat konten kontroversial lebih menarik:

1. Emosi yang Kuat
Konten kontroversial sering kali memicu emosi yang kuat seperti kemarahan, kejutan, atau ketidaksetujuan. Emosi ini membuat orang merasa lebih terlibat dan lebih mungkin untuk berbagi konten tersebut dengan orang lain.

2. Sensasi dan Ketertarikan
Manusia secara alami tertarik pada hal-hal yang sensasional atau tidak biasa. Konten kontroversial sering kali menawarkan perspektif yang tidak lazim atau menantang norma yang ada, sehingga menarik perhatian.

3. Diskusi dan Debat
Konten kontroversial memicu diskusi dan debat yang aktif. Orang suka berbicara tentang topik-topik yang memicu pendapat yang berbeda, dan media sosial menyediakan platform yang sempurna untuk itu. Hal ini meningkatkan interaksi dan keterlibatan dengan konten tersebut.

4. Kebutuhan untuk Memahami
Ketika dihadapkan dengan sesuatu yang kontroversial, orang cenderung merasa perlu untuk memahami lebih dalam. Mereka mungkin merasa terdorong untuk mencari informasi tambahan, membaca komentar, dan mencari sudut pandang yang berbeda untuk membentuk opini mereka sendiri.

5. Kesan Diri dan Identitas Sosial
Berpartisipasi dalam diskusi kontroversial dapat menjadi cara bagi orang untuk mengekspresikan identitas dan nilai-nilai mereka. Menyatakan pendapat tentang topik yang kontroversial memungkinkan mereka untuk menunjukkan siapa mereka dan apa yang mereka percayai kepada orang lain.

6. Algoritma Media Sosial

Platform media sosial cenderung memprioritaskan konten yang menghasilkan interaksi tinggi. Karena konten kontroversial sering kali menghasilkan lebih banyak like, komentar, dan share, algoritma cenderung menyebarkannya lebih luas, yang semakin meningkatkan jangkauannya.

 7. Pengaruh Sosial

Orang cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain, terutama dalam jaringan sosial mereka. Jika banyak orang dalam jaringan mereka membicarakan atau membagikan konten kontroversial, mereka juga cenderung tertarik untuk ikut serta.

8. Keinginan untuk Mengubah atau Mempertahankan Status Quo
Konten kontroversial sering kali terkait dengan isu-isu sosial, politik, atau moral yang penting. Orang yang ingin melihat perubahan atau yang ingin mempertahankan status quo merasa terdorong untuk terlibat dan menyuarakan pendapat mereka.

Konten kontroversial memiliki daya tarik yang kuat karena kemampuannya untuk memicu emosi, menarik perhatian, dan mendorong interaksi sosial. Faktor-faktor psikologis dan mekanisme algoritma media sosial bekerja bersama-sama untuk membuat konten semacam ini lebih menonjol dan lebih sering dikonsumsi oleh publik. oleh karena itu kita harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial yaitu dapat memilih dan memilah tiap konten yang kita konsumsi. mari gunakan media sosial lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun