Mohon tunggu...
Rizwan Comrade
Rizwan Comrade Mohon Tunggu... Editor - Agitator

Saya hanya ingin menanamkan kebaikan, yaitu kebaikan yang dirindukan banyak orang, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

HUT Ke-194 Kabupaten Lebak, Bupati Gagal Lebak Tertinggal

3 Desember 2022   17:39 Diperbarui: 3 Desember 2022   18:22 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Rizwan Comrade

Di Lebak, Bupatinya keseringan tidak serius membangun Lebak, di Usia Lebak yang ke-194 Tahun terus melahirkan ketimpangan sosial, dan pembangunan, belum lagi soal kekuasaan Dinasti yang berlangsung selama puluhan tahun.

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lebak Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) rentang waktu 3 Tahun. Pada tahun 2019, jumlah penduduk miskin tercatat ada 107.930 jiwa atau 8,30 persen dengan garis kemiskinan sebesar Rp 298.201 per kapita per bulan.

Tahun 2020 atau awal pandemi, jumlahnya merangkak naik menjadi 120.830 jiwa atau 9,24 persen dengan garis kemiskinan sebesar Rp 334.50 per kapita per bulan.

Kondisi kenaikan makin parah terjadi pada tahun 2021. Jumlah penduduk miskin menjadi 134.750 jiwa atau 10,29 persen berada di bawah garis kemiskinan yang pengeluarannya sebesar Rp 352.120 per kapita per bulan.

Selanjutnya, Soal infrastruktur jalan yang terus saja menjadi Destinasi Wisata unggulan di Kabupaten Lebak, dari tahun ke tahun tidak bisa diselesaikan, mungkin saja jalan rusak bisa dijadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lebak sehingga dibiarkan tidak dibangun.

Kekuasaan Politik Dinasti di Lebak menjadi penghalang bagi perubahan Lebak, dan ini sudah jadi cerita puluhan tahun. Apalagi Perseteruan yang memanas saat ini dengan Salah satu anggota Dewan soal dugaan Bupati Lebak melindungi kasus Rampog Bansos yang kini laporannya sudah sampai ke Kemensos maupun ke Aparat Penegak Hukum.

Alih-alih membela para oknum yang merugikan rakyat Lebak, sehingga apa yang dilakukan oleh Musa Weliansyah dianggap salah dan mengancam kondusifitas di Lebak.

Usia 194 Tahun, Lebak belum merdeka dari berbagai sektor kebijakan dan sektor pembangunan, Lebak makin di rusak oleh tangan besi yang dikendalikan kekuasaan Dinasti. Saya sepakat dengan selogan para Mahasiswa Lebak Selatan dalam aksinya yaitu "Bupati Gagal, Lebak Tertinggal".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun