Oleh: Rizwan Comrade
Ring politik semakin memanas, perseteruan Anggota DPRD Lebak,  Musa Weliansyah dengan Bupati Iti  Octavia Jayabaya. Pasca Bupati Iti diduga dalam pidatonya  beberapa hari lalu menyindir anggota dewan tersebut.
Sindiran Bupati Lebak akhirnya berujung somasi ke Pemkab Lebak oleh Musa Weliansyah melalui pengacaranya atas dugaan tindak pidana ujaran kebencian dan pencemaran nama baik.
Selaku Orang Nomor 1 di Lebak, saya kira Pidato Iti Octavia Jayabaya mempermalukan dirinya sendiri, disamping banyak para oknum pendamping yang sekarang sedang diusut oleh Anggota DPRD Lebak tersebut baik pelaporan ke Kemensos maupun ke Aparat Penegak Hukum.
Sikap Bupati yang membela para oknum yang merugikan rakyat Lebak, seakan-akan mempersilahkan program bansos jadi bancakan bagi para koruptor tanpa pengawasan, sehingga apa yang dilakukan oleh Musa Weliansyah dianggap salah dan mengancam kondusifitas katanya.
Andai saja Bupati Lebak bisa legowo, dan sadar bahwa itu semua merupakan fungsi kontrol. Bukan malah menganggap hal itu penghambat. Bagaimana mungkin Program sosial yang notabene untuk rakyat Lebak lalu di gelapkan oleh para oknum pendamping program lalu dibiarkan.
Rakyat Lebak bisa menilai, mana yang memperjuangkan rakyat dari para oknum bejat, dan mana pemimpin yang membela para oknum pendamping program yang nyata menyengsarakan rakyat Lebak.
Apa Kabar oknum yang memotong bantuan sosial di Lebak..?
Apa Kabar Oknum Double Job yang sudah berbuat serakah..?
Apa Kabar Perusahaan Tambang Ilegal di Lebak..?
Apa yang sudah dilakukan Bupati Lebak, Bayangkan saja jika tidak diusut oleh Pak Musa Weliansyah, terus sama siapa?
sementara Bupati mati-matian membelanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H