Oleh Syaufara Rustinovi
Dalam sebuah inisiatif kolaboratif yang menggembirakan, mahasiswa Program Studi Manajemen UMM melaui kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) bergandengan tangan dengan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat untuk mengubah limbah rumah tangga menjadi produk kerajinan berkualitas tinggi, siap untuk dijual dalam pasar ekonomi kreatif. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Inisiatif ini lahir dari kepedulian bersama terhadap masalah limbah rumah tangga yang terus meningkat di lingkungan sekitar. Menanggapi tantangan tersebut, mahasiswa PMM membuat program kerja ini dengan tujuan menciptakan solusi berkelanjutan. Sementara itu, ibu-ibu PKK, yang telah lama mengabdikan diri untuk pemberdayaan perempuan dan masyarakat, menyambut baik kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk memberdayakan diri mereka secara ekonomi.
Melalui serangkaian pelatihan dan lokakarya yang diadakan oleh mahasiswa PMM, ibu-ibu PKK diajarkan cara mengubah limbah rumah tangga sudah tidak terpakai menjadi produk kerajinan yang menarik. Dalam pelatihannya, hasil kolaborasi ini telah menghasilkan berupa lilin aroma terapi dari bahan-bahan yang tadinya dianggap tidak berguna.
Produk yang dihasilkan dari upaya kolaboratif ini ternyata memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan di pasar ekonomi kreatif. Mahasiswa PMM juga membantu ibu-ibu PKK dalam aspek pemasaran dan strategi bisnis, memberikan pengetahuan tentang branding, manajemen persediaan, dan penentuan harga yang kompetitif. Dengan dukungan ini, produk-produk tersebut akan semakin dikenal dan diminati oleh konsumen yang peduli terhadap lingkungan dan ingin mendukung inisiatif berkelanjutan.
Kolaborasi antara mahasiswa PMM kelompok 27 gelombang 4 yang bearnggotakan Diana Afianti, Rizsa Joan Hagista dan Dinna Maudie yang dibina oleh dosen pembibimg lapangan yaitu Ibu Firda Ayu Amalia, SE.,Ak.,M.SA. dan ibu-ibu PKK ini tidak hanya menghasilkan produk kerajinan yang bernilai ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih luas. Ibu-ibu PKK merasa lebih dihargai dan percaya diri karena keterampilan baru yang mereka peroleh. Selain itu, kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah telah meningkat di kalangan masyarakat, memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Inisiatif kolaboratif ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam mendorong inovasi sosial dan memberdayakan masyarakat. Melalui pembelajaran aktif di luar kelas dan kolaborasi yang bermakna, mahasiswa PMM telah membantu mengubah masalah lingkungan menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan, sambil memberikan manfaat langsung bagi komunitas sekitar.
Inisiatif inspiratif ini mengajarkan kita untuk melihat potensi dalam masalah dan menciptakan solusi yang berkelanjutan. Kolaborasi antara mahasiswa PMM dan ibu-ibu PKK adalah bukti nyata bahwa ketika pengetahuan, semangat, dan dedikasi bersatu, dampak positif dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar kita. Diharapkan, inisiatif semacam ini akan terus tumbuh dan memengaruhi perubahan positif menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H