Mohon tunggu...
Rizqyyanti Dian Kusuma Wardani
Rizqyyanti Dian Kusuma Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

buat kumpulin tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentol Qris Pak Rizki

29 November 2023   07:28 Diperbarui: 29 November 2023   07:29 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pedagang kaki lima atau yang biasanya kita singkat dengan PKL merupakan bagaian penting dari prekonomian di Indonesia. Surabaya yang kita sebut selalu dengan kota metropolitan ketiga ini juga sangat banyak pedagang kaki lima yang bisa kita jumpai. Di kota Surabaya, memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan berbagai jenis barang ataupun makanan dan minuman. Namun, dengan adanya PKL juga menimbulkan sejumlah permasalahan terkait kemacetan, tata kota dan juga keberlangsungan usaha.

Sama halnya dengan Bapak Muhammad Rizki Fatoni salah satu dari penjual jajanan di depan Bank Jatim Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya), Pak Rizki juga salah satu bagian dari para pedagang kaki lima yang menjual jajajan yang biasa kita sebut dengan Pentol. Beliau telah berjualan sudah lumayan lama, kata Pak Rizki sendiri "saya jualan pentol kalau ga salah sudah dari 2015 mba". Pentol Pak Rizki ini juga menjadi salah satu jajanan yang banyak di gemari oleh masyarkat setempat khususnya mahasiswa-mahasiswi Untag Surabaya.

Yang membuat Pentol Pak Rizki banyak di gemari oleh Masyrakat setempat selain rasanya yang enak kisaran harga pentolnya juga tidak mahal di mulai dengan harga seribuaan saja, jadi mahasiswa yang hobi jajan juga tidak perlu takut dompetnya kosong karena harga pentolnya cukup bersahabat dengan kantong mahsiswa apalagi kalau sudah akhir bulan dan kalian anak kos, boleh banget nih buat di coba.

Pentol Pak Rizki juga memiliki keunikan tersendiri nih, kata Pak Rizki sendiri "Biasanya pentol pada umumnya itu pake ayam ya, bedanya pentol saya ini pake daging mba". Varian isiannya juga bermacam-macam, ada isi ayam rica,telur puyuh,keju,hot lava dan juga sosis, juga ada gorengan dan tahunya. Dengan banyaknya varian isiannya rasa dari dagingnya tidak berkurang sedikitpun. Kuahnya juga memiliki rasa yang khas karena rempahnya yang terasa.

Pak Rizki juga sudah mengikuti jaman sekarang yang semuanya serba digital ini. Pembayaran di pentol Pak Rizki sudah bisa menggunakan Qris jadi kita hanya perlu scan barcode saja tidak perlu repot untuk membawa uang cash. Menurut orang-orang yang menggunakan Qris juga sangat terbantu dengan ini, kita jadi tidak perlu repot dan tidak perlu takut juga uang kita hilang cuman kurangnya kalau kita menggunakan Qris kita harus memiliki kouta internet. Namun di pentol Pak Rizki juga bisa membayar menggunaakan uang cash. Pak Rizki mengatakan "saya membuat 2 opsi ini untuk memudahkan pembeli saya mba, jadi mereka tidak bingung lagi mau bayar dengan cara apa". Omset yang di dapat oleh Pak rizki dari penjualan pentolnya juga lumayan untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

Pak Rizki juga mengungkapkan alasan dia berjulan pentol karena katanya mayoritas masyarakat di Indonesia ini khususnya Surabaya dan sekitarnya banyak yang suka jajan, pak Rizki mengatakan "Untuk pentol ini termasuk salah satu jajanan yang bisa masuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa". Pentol juga menjadi ciri khas jajanan di negeri kita tercinta ini yaitu Indonesia.

Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun