Mohon tunggu...
rizqy m farhan
rizqy m farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hanya menjadi provokator dan kritik kepada diri sendiri, karena kita semua pada dasarnya adalah monster

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergerakan Nasional, Lahirnya dan Organisasi Pergerakan Nasional

23 Maret 2023   21:32 Diperbarui: 23 Maret 2023   22:01 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.theasianparent.com/organisasi-pergerakan-nasional

Pergerakan Nasional merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi secara modern ke arah untuk memperbaiki hajat hidup bangsa Indonesia yang timbul dari ketidakpuasan keadaan masyarakat yang ada. Pergerakan nasional juga menjadi tonggak awal  suatu arah pikiran masyarakat Hindia Belanda untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda, pergerakan nasional juga mengarah pada perubahan orientasi dan lingkup yang tidak hanya bersifat kedaerahan, tanpa tujuan, dan arah melainkan telah mendasar pada doktrin kemerdekaan serta kedaulatan rakyat.  

Pergerakan nasional lahir dan berkembang dikarenakan adanya faktor internal dan eksternal. Secara internal pergerakan ini dipengaruhi oleh adanya perkembangan faktor ekonomi, sosial, politik, religius dan kultural. Secara eksternal pergerakan nasional dipengaruhi oleh adanya komunikasi dari media massa yang memberitakan tentang perlawanan menentang penjajahan di berbagai belahan dunia. (Dikawati & Sudrajat, 2017)

Selain itu, ada pengaruh dari politik etis yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda. Hal ini ditunjukkan dalam kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda ketika mendirikan sekolah-sekolah untuk anak-anak pribumi (Indonesia), hal tersebut dikarenakan perjuangan pemuda Indonesia ini dimulai dari Sekolah Menengah yang didirikan oleh Hindia Belanda yaitu STOVIA, OSVIA dan sekolah pertanian (Susilo & Isbandiyah, 2018).

Perlawanan yang dilakukan oleh para elite terpelajar tersebut digagasi berdasarkan mereka ingin memperluas kesempatan untuk menuntut pendidikan, perlawanan yang dilakukan oleh elite terpelajar tersebut diawali dengan pembentukan organisasi-organisasi pergerakan nasional yaitu:

  • Budi Utomo (20 Mei 1908)

Budi Utomo berdiri berkat pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan oleh beberapa mahasiswa di Perpustakaan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA). Para pendiri organisasi Budi Utomo adalah para murid dari STOVIA yaitu Sutomo, Gunawan, dan Gumbrek di tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo didasarkan pada keinginan untuk merealisasikan cita-cita dari Dr. Wahidin Soediro Husodo yang merasa kasihan terhadap nasib bangsanya yang tidak dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah.  

Program utama dari organisasi ini adalah perbaikan pendidikan dan pengajaran bagi anak-anak pribumi. Selain itu, Budi Utomo juga memusatkan program kemasyarakatan dan kebudayaan karena pada masa itu program edukasi dari Politik Etis yang dilakukan oleh Belanda pada hakikatnya merupakan imperialisme kebudayaan, maka program Budi Utomo ini memberikan protes keras terhadap penjajahan budaya yang terselubung didalam program edukasinya hal ini bertujuan supaya bumiputera mengetahui adat istiadat            nya sendiri dan tidak terpengaruh oleh kebudayaan Eropa.

  • Sarekat Islam (10 September 1912)

Sarekat Islam didirikan pada tahun 1905 di Jakarta dengan nama Sarekat Dagang Islami, lalu pada tahun 1911 mereka juga mendirikan di kota Bogor. Sarekat Islam didirikan dengan bertujuan untuk menentang kecurangan para pedagang dari Tionghoa yang menjual bahan dagangannya dengan prinsip "menjual barang busuk dengan harga murah".

Pertumbuhan organisasi ini muncul dan berkembang akibat dari penjajahan Barat yang sangat panjang, sehingga menimbulkan semangat dan persatuan dan juga disebabkan oleh kesadaran masyarakat. Selain itu, ada beberapa sebab khususnya seperti:

  • Perdagangan bangsa Tionghoa menjadi sebuah hambatan bagi perdagangan Indonesia
  • Kemajuan gerak langkah penyebaran agama Kristen dan juga ucapan-ucapan    yang menghina dalam parlemen Belanda tentang tipisnya kepercayaan agama   bangsa Indonesia, dan
  • Cara adat lama yang terus digunakan di daerah kerajaan-kerajaan Jawa semakin lama dirasa tidak sesuai (Pringgodigdo (1977: 4)
  • Indische Partij (25 Desember 1912)

Indische Partij adalah organisasi politik pertama di Indonesia yang mempunyai gagasan nasionalisme politik. Penggagas dari berdirinya Indische Partij ialah E.F.E Douwes Dekker, ia mendirikan organisasi dikarenakan melihat adanya sebuah praktik perbedaan ras dan suku bangsa (diskriminasi) antara bangsa Barat (Eropa dan Belanda) dengan keturunan Indonesia.

Dekker melalui karangan-karangannya di majalah de Express, Dekker melakukan sebuah propaganda yang berisi: 1. Pelaksanaan suatu program buat setiap gerakan politik yang sehat dengan tujuan penghapusan perhubungan kolonial, dan 2. Menyadarkan golongan Indonesia bahwa perjuangan yang telah dilakukan akan sia-sia karena suatu ancaman yang sama, yaitu bahaya exploitasi kolonial. Ia juga menyarankan bahwa suatu organisasi harus mampu mengayomi dan mengapresiasi berbagai kalangan masyarakat dan lepas dari batas-batasan yang sempit.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun