Daun-daun itu gugur sebelum waktunyaÂ
Ia lupa, seharusnya ini musim dingin
Apakah itu pertanda musim sudah pikun?Â
Mendadak para wisatawan itu membangun gunung es sendiri sebari mengenakan mantel berbulu domba
Daun-daun itu beserakan di dinding hatimu
Mencairkan es-es itu, membisikan : aku adalah dia yang kau bekukan beribu-ribu tahun.Â
Daun-daun itu ia rangkai,Â
Dari setiap daun itu lahir pohon baru
Tak sengaja pucuk daun pohon itu merogok matanyaÂ
Terbentuklah air terjun, mengaliri setiap hati-hati sungai yang kering, menjulur jauh ke samudra fana
Ternyata ini musim semi!Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!