Sebagai manusia yang pastinya mempunyai tujuan masing-masing baik individu ataupun kelompok. Demi terciptanya tujuan tersebut membutuhkan usaha-usaha yang bermacam-macam.
Berbagai upaya dan perjuangan yang penuh pengorbanan untuk mencapai tujuan atau kepentingan tersebut. Karena manusia adalah makhluk politik. Memang terlintas kalau berbicara politik serinng dikaitkan dengan partai politik, presiden, pemilihan umum dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pemerintahan. Padahal, dalam kehidupan sosial kecil, seperti lingkungan keluarga dan sekolah, ada juga yang disebut unsur politik.
Karena politik itu dapat diartikan suatu cara seseorang dalam membuat suatu keputusan pada kehidupan individu maupun berkelompok.
Nah, sangat jelaskan..? Â bahwa setiap upaya yang dilakukan itu adalah politik. Jadi, Sebelum mencapai tujuan atau kepentingan yang dicita-citakan itu ada berbagai proses yang ditempuh, diantaranya mengeluarkan wacana-wacana yang menjadi gagasan dalam kepentingan tersebut.
Dalam artikel ini kita akan membahas wacana ideologi politik. Mari kita cari tahu, kita bedah dan pahami apa sebenarnya kepentingan yang dicita-citakan oleh pemilik kepentingan tersebut.
Dalam menyikapi wacana ideologi politik ini, ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui, diantaranya sebagai berikut:
1. Analisis Wacana Kritis
Pengertian analisis wacana kritis adalah upaya atau proses  untuk menjelaskan suatu teks atau realitas (sosial) yang dipelajari atau diselidiki oleh seseorang atau kelompok dominan dengan tujuan tertentu untuk mencapai kepentingan yang diinginkan.
Maksudnya bahwa dalam sebuah konteks harus kita sadari akan adanya sebuah kepentingan. Oleh karena itu, analisis yang terbentuk nantinya akan disadari telah dipengaruhi oleh sipenyapa (pemilik kepentingan) dari berbagai faktor.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa analisis wacana kritis ini adalah bermaksud untuk mengungkap hal-hal yang tersembunyi dari subjek (pembuat pernyataan).
Model analisis wacana yang dikemukakan oleh Van Djik  dapat digambarkan dalam tiga dimensi. Yaitu Teks, Kognisi Sosial dan Konteks Sosial.