Mahasiswa KKN-T universitas PGRI Madiun (UNIPMA) mengadakan sosialisasi dan pelatihan budidaya sayuran dengan metode hidroponik pada hari Selasa, 23 Januari 2024. Kegiatan ini diikuti oleh warga Dusun Jatisari, Desa Semanding, Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala Dusun Jatisari yaitu bapak Agus Riadin dan juga masyarakat Dusun Jatisari. Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu dari program unggulan KKN-T kelompok 27.
Sumber pangan menjadi suatu kebutuhan yang harus diperhatikan oleh masyarakat mulai dari pemilihan bahan makanan sampai dengan cara pengolahannya. Sehingga akan menjadi makanan tersebut bergizi untuk dikonsumsi. Salah satu bahan makanan yang sering dikonsumsi adalah sayuran. Pemilihan sayuran penting diperhatikan mulai dari cara penanamannya. Salah satu penanaman sayuran adalah dengan menggunakan metode hidroponik.
Penanaman sayuran menggunakan metode hidroponik belum digunakan oleh masyarakat Dusun Jatisari Desa Semanding karena belum tahunya masyarakat tentang budidaya sayuran menggunakan metode tersebut yang menjadi faktor utama. Melihat hal tersebut mahasiswa kelompok KKN-T 27 Unipma berinisiatif untuk mengadakan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini diadakan guna untuk menambah wawasan masyarakat agar dapat membudidayakan sayuran menggunakan metode hidroponik, selain menambah wawasan diharapkan agar masyarakat mampu mempraktekkan pembudidayaan sayuran dengan metode hidroponik.
Kegiatan sosialisasi diadakan di rumah bapak Joko Suwito selaku kepala Rt.03 Rw. 01 dengan total masyarakat yang hadir sejumlah 43 orang. Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi tentang “Budidaya Sayuran Dengan Metode Hidroponik” yang disampaikan oleh saudara Thaariq Husein selaku mahasiswa dari kelompok KKN-T kelompok 27 Universitas PGRI Madiun dilanjutkan dengan demo pembuatan hidroponik serta interaksi tanya jawab. Acara berjalan dengan antusias Dimana dalam sosiaisasi juga terdapat demo pembuatan instalasi hidroponik. Dengan adanya demo tersebut masyarakat dapat melihat secara langsung bagaimanan langkah-langkah pembuatan hidroponik.
Adapun pembuatan hidroponik ini memerlukan berbagai alat dan bahan seperti pompa air (aerator), heatgun (akat untuk mengalirka udara panas), pipa paralon ukuran empat dim, gergaji besi, sedangkan bahan meliputi rockwall, benih sayuran, nutrisi AB mix, netpot, dan kain flannel. Mahasiswa secara langsung mendemokan mulai dari pembenihan, penyemaian, pindah tanam dan pembuatan instalasi. “jarak lubang harus diperhatikan, antara satu dengan tanaman lainnya berjarak 20 cm” ungkap Thaariq Husein.
Sayuran yang dibudidayakan menggunakan metode hidroponik dinilai lebih sehat untuk dikonsumsi selain itu metode ini lebh hemat tempat atau tidak membutuhkan lahan yang luas. Tahriq Husein juga menambahkan bahwa “semoga acara sosialisasi dan pelatihan ini dapat menjadi inovasi baru dalam budidaya sayuran dan bermanfaat bagi masyarakat desa semanding khususnya dusun Jatisari”. Ponorogo, 23/01/2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H