Mohon tunggu...
RIZQI WIBISONO
RIZQI WIBISONO Mohon Tunggu... Mahasiswa - juara 1 di hati ibu

lisa blackpink dodol kripik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Tawuran Antar Pelajar

17 Oktober 2024   17:34 Diperbarui: 17 Oktober 2024   17:43 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lalu para siswa siswi bisa diberikan sosialisasi atau pendidikan mengenai anti tawuran. Jadi para pelajar akan diberikan penerangan tentang bagaimana cara memusnahkan akar-akar penyebab tawuran dengan melakukan berbagai tindakan tanpa kekerasan jika terjadi suatu hal, siswa dan siswi wajib berperilaku sopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar nakal yang akan merencanakan penyerangan terhadap pelajar pelajar sekolah lain.

Selanjutnya mungkin bisa diatasi dengan cara melakukan kolaborasi belajar bersama antar sekolah atau yang biasa kita dengar yaitu studi banding. Karena selama ini ketika belajar di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga siswa dan siswi tidak saling kenal antar pelajar dari sekolah satu dengan sekolah yang lain. Saran dari saya adalah seharusnya ada kegiatan belajar bersama gabungan antara sekolah yang berdekatan secara lokasi dan memiliki kecondongan untuk terjadinya kegiatan tawuran antar pelajar. Sehingga dengan saling kenal mengenal karena sering berjumpa dan bersosialisasi maka jika terjadi konflik, tidak akan beralih ke tawuran antar pelajar, melainkan diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Menurut para tokoh filsafat dalam konteks pelanggaran norma-norma aksiologi, beberapa tokoh filsafat dapat memberikan pandangan yang beragam. Berikut merupakan opini dari beberapa tokoh filsafat terkenal:

  • Menurut Immanuel Kant, ia menekankan pentingnya moralitas dan kewajiban. Dari perspektifnya, pelanggaran norma aksiologi yang mencakup berbagai nilai etika dan moral merupakan pelanggaran terhadap imperatif kategoris. Kant menganggap tindakan yang tidak menghargai nilai-nilai moral adalah tindakan yang tidak dapat diterima secara umum.
  • Menurut John Stuart Mill adalah ia berpusat pada utilitarianisme, yang mana nilai ditakar berdasarkan konsekuensi perbuatan. Pelanggaran norma aksiologi, menurut Mill, dapat disetujui jika menghasilkan kebahagiaan yang lebih besar bagi orang banyak. Namun, ia juga menekankan pentingnya mempertimbangkan akibat jangka panjang dari pelanggaran tersebut.
  • Menurut Martha Nussbaum, ia berpusat pada berbagai nilai kemanusiaan dan kapasitas dari individu. Dalam perspektifnya pelanggaran norma aksiologi dapat mengancam perkembangan kapasitas manusia, dan penting untuk menilai tindakan berdasarkan akibatnya terhadap keadilan dan kesejahteraan individu.

Jadi kesimpulannya adalah, bahwa tawuran antar pelajar merupakan konflik/masalah serius yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dari konflik sepele, ketidakstabilan emosi, kesulitan beradaptasi, kurangnya pengawasan orang tua, dan pengaruh media sosial. Korban tawuran antar pelajar tidak hanya terbatas pada mereka yang terlibat langsung di tempat kejadian, tetapi juga mencakup orang-orang yang tidak bersalah dan fasilitas umum. 

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah yang tegas bagi para pelajar, seperti penetapan peraturan disiplin di sekolah, sosialisasi tentang anti tawuran, serta kolaborasi antar sekolah untuk menciptakan hubungan yang lebih baik di antara pelajar sekitarnya. Dengan pendekatan yang menyeluruh dan dukungan dari orang tua serta orang terdekat, Saya harap tindakan tawuran ini dapat diminimalisir dan dapat diselesaikan dengan cara baik-baik sehingga para pelajar dapat menjalankan pendidikannya dengan tenang dan aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun