Mohon tunggu...
Rizqita PramaArti
Rizqita PramaArti Mohon Tunggu... Mahasiswa - active

Tataa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Usung Tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan, Santri Siap Menjadi Apa Saja yang Dibutuhkan

28 Oktober 2022   15:50 Diperbarui: 28 Oktober 2022   15:55 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan Hari Santri selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Peringatan Hari Santri ini telah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2005 tentang hari santri. Penetapan hari santri ini dilatar belakangi oleh besarnya jasa para ulama dan santri pondok pesantren dalam perjuangan merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain untuk mengenang perjuangan ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan, peringatan hari santri ini juga sebagai peringatan dan pengingat kita semua dalam meneladani, dan juga melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peringatan Hari Santri diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Oktober. Peringatan ini biasa diisi dengan kegiatan Upacara, dan juga kegiatan lomba-lomba sebagai bentuk pemeriahan dan penghargaan kita kepada para ulama dan santri terdahulu dalam perjuangannya membela negara. Dilaksanakannya kegiatan upacara diberbagai tempat ini dijadikan sebagai momentum bagi bangsa Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kiai, dan juga santri yang telah syahid di medan perang dalam membela negara demi kemaslahatan bangsa dan agama. Perjuangan pada ulama dan juga santri sudah sepatutnya kita teladani, dan juga kita contoh. Peringatan hari santri ini seharusnya dapat menjadi refleksi diri dalam perjuangan untuk membela negeri Indonesia tercinta ini

Peringatan hari santri ini bukan hanya milik santri semata, namun milik seluruh bangsa Indonesia. Seluruh elemen masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke patut menghargai dan memeriahkan adanya peringatan hari santri ini. Hari santri adalah milik kita semua, milik seluruh komponen bangsa yang mencintai tanah airnya, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam hatinya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

Peringatan Hari Santri setiap tahunnya selalu mengusung tema yang berbeda. Dalam tahun sebelumnya diangkat tema "Santri Siaga Jiwa Raga". Tema ini mempunyai makna atau pernyataan bahwa sikap santri Indonesia harus selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. Makna ini diungkapkan Gus Yaqut Cholil selaku Menteri Agama saat meluncurkan tema tersebut.

Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk siap membela tanah air, yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren, sambung Menteri Yaqut dalam pemaparannya mengenai makna tema peringatan hari santri tahun 2021. Beliau juga menuturkan bahwa Siaga Jiwa juga bermakna bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil'alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.

Sementara Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia. Karenanya, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia. Apapun kondisinya santri harus selalu siap siaga jiwa dan jugaa raga dalam membela bangsanya. Santri harus selalu memasang badannya, mendedikasikan hidupnya, karyanya, dan selalu siap menjadi garda terdepan dalam pembelaan terhadap negaranya dan juga agamanya.

Dalam Peringatan Hari Santri tahun 2022, Kementrian Agama Republik Indonesia tentunya mengangkat dan menghadirkan tema yang baru yaitu "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan". Maksud dari tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan ini adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan juga untuk negara.

Tema ini mempunyai makna yang sangat dalam. Santri mempunyai sejarah besar dalam perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Santri menjadi pelopor besar dalam perjuangan melawan penjajahan. Dalam melawan penjajah, santri tidak pernah gentar untuk selalu melawan dan menjaga negaranya, santri harus berani turun ke medan laga, membela negaranya demi mempertahankan negara, bangsa, dan agamanya yang tercinta.

Dalam masa pascakemerdekaan seperti ini, santri harus lebih semangat dalam memenuhi panggilan ibu pertiwi. Santri harus selalu bersikap pro aktif dalam setiap kegiatan yang ada. Santri tidak boleh hanya aktif dalam dunia yang ia ciptakan sendiri. Santri harus mendarmabaktikan hidupnya demi negara, bangsa, dan agamanya.   

Salah satu bentuk mendarmabaktikan hidupnya yaitu dengan terus belajar, berjuang dan bertaqwa. Dalam belajar Rasulullah SAW bersabda: utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi yang berarti "tuntutlah ilmu dari sejak dari buaian sampai liang lahat". Kita sebagai santri harus selalu belajar dan bermanfaat bagi negaranya. Kita harus selalu belajar untuk membela negara dan tidak kalah dengan negara lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun