Mohon tunggu...
Asy Syauqi
Asy Syauqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Mas-mas biasa dari Tegal

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Doom Spending, Dua Kata yang Bisa Bikin Dompet Gen Z dan Milenial Jebol

8 Oktober 2024   12:54 Diperbarui: 8 Oktober 2024   13:14 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini sedang ramai di media mengenai istilah Doom Spending yang menjerat Gen Z dan Milenial, konon bisa menjadi penyebab kemiskinan. Lantas apa itu Doom Spending? Simak pembahasan di bawah ini, ya.

Pernah gak sih kamu ngerasa kayak hidup lagi main roller coaster? Naik turunnya emosi bikin kepala pusing. Pas lagi down, tiba-tiba muncul godaan buat belanja seenak udel. 

Beli baju baru lah, sepatu baru, atau mungkin gadget canggih yang fiturnya aja kamu belum paham, padahal itu semua tidak terlalu dibutuhkan.

Namun, hal itu tidak seratus persen kesalahan sih. Tapi, hati-hati lho ya, perilaku seperti itu bisa bikin dompet jebol. Apalagi kamu yang belum punya arus keuangan stabil. Iya kamu, siapa lagi?

Gampangnya, doom spending itu adalah bentuk self-reward yang kurang sehat. Ketika lagi sedih atau strees, otak kita kayak ngasih sinyal buat cari kesenangan instan. 

Nah, salah satu cara yang paling gampang adalah dengan belanja. Tapi ingat ya, kesenangan yang didapat dari belanja itu biasanya sementara, apalagi ketika beli hanya untuk menuruti ego, ditambah dari hasil pinjol, haduw. Jangan ya dek ya. Penjelasan di atas mungkin sedikit gambaran akan istilah Doom Spending. 

Data Ngeri, Apa karena Doom Spending?

Perlu diketahui, menurut data OJK pada tahun 2022, ternyata gen Z dan milenial memiliki hutang yang lebih banyak daripada generasi lain, lho.

Salah satunya terlihat dari data kepemilikan rekening dan jumlah piutang pada layanan jasa keuangan. Ternyata 62% rekening jasa keuangan bersama dimiliki oleh nasabah usia 19-34 tahun.

Selain itu, tidak jauh dari angka tersebut, 60% pinjaman juga disalurkan kepada nasabah usia 19-34 tahun. Artinya, pengguna layanan jasa keuangan bersama didominasi oleh Gen Z dan Milenial. Hayo, jangan-jangan ada namamu di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun