Mohon tunggu...
Muhammad Rizqi Samudera
Muhammad Rizqi Samudera Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

Bersekolah Di SMK Telkom Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

22 November 2020   08:07 Diperbarui: 22 November 2020   08:13 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Media sosial adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bermain media sosial memiliki sisi positif dan sisi negatif, semua itu tergantung kepada pengguna nya masing-masing.


Dalam demokrasi, media sosial berperan penting dalam kegiatan berdemokrasi. Karena kita bisa menyampaikan berbagai macam aspirasi. Tapi sering juga media sosial juga digunakan sebagai tempat cyber bullying sampai debat yang saling menjatuhkan antara kubu pro dan kontra akan suatu permasalahan. 

Contohnya saja dalam masa masa kampanye pemilihan presiden tahun 2019 kemarin, banyak dari kubu jokowi yang menyerang kubu prabowo, begitu juga sebaliknya, jadi kita harus bijak dalam bersosial media agar tidak menyakiti perasaan pengguna media sosial yang lain, tapi bukan berarti kita tidak boleh menyampaikan pendapat, saran, ataupun kritik terhadap orang lain, karena itu adalah hak kita, dan kita juga mempunyai kewajiban untuk saling menghargai satu sama lain di media sosial.

Dan kita juga harus pintar dalam membaca berita, kita harus bisa membedakan mana berita hoax dan berita yang benar. Karena sudah banyak korban dari berita hoax, berita hoax dapat menimbulkan suatu kesalah pahaman, jadi kita harus bisa memilih mana berita hoax dan mana berita yang benar. Contohnya pada tahun 2018 lalu, beredar berita hoax kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Jadi kesimpulannya, kita bebas berpendapat di sosial media, tetapi jangan sampai kita menyakiti perasaan pengguna media sosial yang lain, dengan kata lain kita harus bersosial media dengan bijak, dan jangan mudah mempercayai suatu berita jika kita belum tau seberapa benar berita tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun