Mohon tunggu...
Rizqi Nurul Barokah
Rizqi Nurul Barokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030102 Ilmu Komunikasi UIN SUNAN KALIJAGA

proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sulitnya Mendapat Pekerjaan di Indonesia

15 Juni 2024   22:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:13 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia- Negara dengan jumlah tingkat kepadatan penduduk terbanyak ke empat di dunia. Selain menjadi sebuah kelebihan, hal tersebut juga menimbulkan permasalahan besar di Indonesia. Masalah akan sulitnya mencari pekerjaan hingga saat ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia, utamanya bagi kalangan para fresh graduate dan pekerja muda. 

Meski saat ini angka perekonomian di Indonesia telah menunjukan adanya pemulihan pasca-pandemi covid-19, tetapi angka pengangguran tetap tinggi dan banyak para pendari kerja yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka.

Hasil laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kuartal pertama 2024 penurunan menjadi 5,8% yang sebelumnya mencapa angka 6,1%. Meski mengalami penurunan, namun hasil ini masih jauh diatas target pemerintah untuk menurunkan angka pengangguran dibawah 5% pada akhir tahun 2024.

Nah, ternyata ada beberapa faktor loh yang menjadi penyebab sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia. Kira-kira apa saja ya? Simak lebih lanjut ya.

Beberapa faktor yang menjadi sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia antara lain adalah:

1. Adanya Kesenjangan Ketrampilan

Ini biasa dialami oleh para lulusan baru yang tidak mempunyai ketrampilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Ketidaksesuaian antara pendidik dan kebutuhan pasar kerja menjadi salah satu penyebab utama pengangguran.

2. Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Merata

Di Indonesia, pembangunan hanya terpusat pada kota-kota besar sehingga banyak daerah yang mengalami ketertinggalan dan pembangunan pun tidak merata. Hal itu menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal sulit untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan membuat mereka banyak mencari pekerjaan di kota besar dengan persaingan yang ketat.

3. Kemajuan Teknologi dan Otomatisasi di Berbagai Sektor Industri

Meski kemajuan teknologi dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia, namun juga bisa menyebabkan eksistensi dan peran manusia tergantikan oleh teknologi sehingga kegiatan industri sudah tidak lagi membutuhkan tenaga kerja dari manusia. Hal tersebut membuat manusia kehilangan pekerjaan dan dapat meningkatkan angka pengangguran di Indonesia.

4. Dampak Pandemi Covid-19

Sudah menjadi rahasisa umum bahwa ketika terjadinya covid-19 di Indonesia membua sektor perekonomian mengalami hambatan besar. Banyak perusahaan di Indonesia mengambil kebijakan untuk mengurangi jumlah karyawan dan berakhir dengan gulung tikar karena telah mengalami banyak kerugian. Ini juga berdampak pada sektor perekonomian Indonesia akibat adanya kenaikan anga pengangguran dan menjadi permasalah pada sektor ekonomi di Indonesia.

Selain faktor penyebab banyaknya angka pengangguran, para pencari kerja di Indonesia ternyata mengalami banyak hambatan pula lho, yaitu:

1. Persaingan yang Ketat

Jumlah antara penduduk di Indonesia utamanya pada fresh graduate dan para pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia sangat berbanding terbalik. Persaingan untuk bisa mendapatkan pekerjaan pun menjadi sangat ketat, mereka harus memiliki keunggulan kompetitif untuk bisa bersaing dengan para pencari kerja yang lain. Sehingga mereka harus mempunyai banyak ketrampilan, bukan hanya dalam hal akademis melainkan dari skill yang lain.

2. Keterbatasan Pengalaman Kerja

Banyak perusahaan besar yang mencari katyawan dengan syaratnya harus memliki pengalaman kerja, sehingga para fresh graduate sering kali mengalami kesulitan dalam memenuhi persyaratan ini. Kurangnya pengalaman dalam hal praktik di lapangan menjadi kendala utama bagi para fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan.

3. Ketrampilan yang Tidak Sesuai

Kesenjangan antara ketrampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dan yang dibutuhkan oleh perusahaan membuat banyak lulusan baru tidak dapat terserap oleh pasar kerja.

Banyak macam upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dengan berkolaborasi bersama sektor swasta dan pendidikan guna mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan ketrampilan tenaga kerja. Pemerintah telah meluncurkan berbagai program pelatihan dan sertifikat untuk meningkatkan ketrampilan kerja masyarakat dengan mencakup pelatihan teknologi informasi, ketrampilan industri, meningkatkan kerjasama antara industri dan institusi pendidikan untuk memastikan kurikulum yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Pada bisang pendidikan, pemerintah mengambil langka melalui menyediakan program magang dan kerjasama untuk penelitian. Selain dalam pendidikan, pemerintah juga mendukung terkait UMKM untuk menciptakan lapanngan pekerjaan baru dengan memberikan modal bagi pelaku UMKM, pelatihan manajemen bisnis, dan pemasaran digital.

Sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia masih menjadi tantangan yang memerluka perhatian serius dari semua pihak. Mulai dari pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan diharapkan masalah pengangguran dapat diatasi dan peluan kerja yang lebih baik dapat tercipta bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun