Mohon tunggu...
Rizqina Tsania
Rizqina Tsania Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SAIZU Purwokerto

Mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mewujudkan Kecantikan yang Berkelanjutan Melalui Batik Ecoprint di Desa Kalibakung Tegal

3 Februari 2024   22:10 Diperbarui: 3 Februari 2024   22:35 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu (21/01) Mahasiswa KKN UIN SAIZU Purwokerto melakukan kegiatan Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint di Desa Kalibakung. Pelatihan ini didasari oleh minat dari masyarakat yang tertarik untuk membuat batik dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada. Selain itu, pembuatan dari batik ecoprint yang praktis dan tidak membutuhkan banyak biaya. Bahan yang dibutuhkan pun mudah didapatkan yaitu kain mori atau kain sutera putih, plastik bening untuk alas kain, tawas, air, palu atau alat untuk memukul, serta dedaunan dan bunga yang akan dijadikan sebagai bahan membatik. Adapun sasaran dari pelatihan ini adalah ibu-ibu perwakilan Dasa Wisma Desa Kalibakung. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan pembuatan batik ecoprint, masyarakat bisa melanjutkan serta mengembangkan kerajinan batik dengan penuh inovasi dan kreativitas. Sehingga nantinya Desa Kalibakung bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk mengembangkan batik dengan metode ecoprint.

Pembuatan batik ecoprint sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode kukus dan metode pukul. Secara umum, langkah pembuatannya sama, yang membedakan pada ecoprint kukus perlu proses pengikatan, dan proses pengukusan serta membutuhkan daun jati, sedangkan untuk ecoprint pukul perlu proses pemukulan dan dapat menggunakan bermacam-macam daun. Dalam pembuatan ecoprint kita harus menghindari beberapa hal untuk mencegah terjadinya blobornya batik seperti, kain masih terlalu basah, daun yang digunakan masih dalam keadaan basah, terkena uap/air kukusan karena ikatan kuran rapat, gulungan yang terlalu longgar, kandungan air atau tanin daun yang sangat banyak. Ada beberapa daun yang cocok untuk pembuatan batik ecoprint seperti, daun jati, daun jambu biji, daun pepaya, daun kersen atau talok, daun belimbing dan sebagainya. Selain daun bisa juga menggunakan bunga untuk membentuk motif dan warna yang lebih bervariasi seperti bunga mawar, bunga melati, bunga sepatu, dan bunga kenanga.

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis

Kegiatan pembuatan batik ecoprint  yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UIN SAIZU Purwokerto menggunakan metode pukul dikarenakan metode tersebut lebih efisien dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Pelatihan ini bertujuan untuk menuntun warga masyarakat bisa mandiri membuat batik dengan metode ecoprint  serta bisa memanfaatkan batik ini untuk dijadikan kerajinan yang memiliki daya jual sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Adapun hasil batik ecoprint ini dapat dijadikan sebagai taplak meja, gorden, outer, totebag, t-shirt, sapu tangan, dan kerudung. Tidak hanya melakukan pelatihan pembuatan batik ecoprint, mahasiswa KKN UIN SAIZU juga melakukan pendampingan langsung kepada seluruh anggota Dasa Wisma yang ada di Desa Kalibakung sebagai bentuk keberlanjutan dari program pelatihan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun