Mohon tunggu...
Ahmad Rizqi Maulana
Ahmad Rizqi Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

y

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penyalahgunaan Teknologi Deepfake Terhadap Pencemaran Nama Baik Di Media Sosial

14 Desember 2024   17:21 Diperbarui: 14 Desember 2024   17:21 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan buatan merupakan teknologi yang mengacu pada simulasi kecerdasan manusia yang diprogram ke dalam suatu media elektronik untuk berpikir layaknya manusia dan meniru tindakan manusia. Dan kecerdasan buatan sekarang sangat banyak dan bisa digunakan untuk mempermudah hidup manusia.

Pada era digital, teknologi deepfake (kecerdasan buatan) telah menjadi ancaman serius, terutama dalam kasus kejahatan seksual dan pencemaran nama baik. Teknologi ini memungkinkan seseorang memanipulasi video atau audio hingga tampak seperti orang lain yang melakukan sesuatu, padahal hal tersebut tidak pernah terjadi. Deepfake sering digunakan untuk membuat video pornografi palsu, di mana wajah korban ditempelkan ke tubuh orang lain tanpa persetujuan mereka.

Pengertian Deepfake

Deepfake merupakan teknik sintetis citra manusia yang berdasarkan pada kecerdasan buatan/ AI. Deepfake digunakan untuk menggabungkan serta menempatkan gambar dan video yang ada ke sumber gambar atau video menggunakan teknik mesin belajar yang dikenal sebagai jaringan generatif adversarial (GAN). Teknologi deepfake sendiri sebenarnya baru populer di tahun 2017 melalui pengguna forum Reddit. Jaringan generatif adversarial atau GAN ini kemudian dikembangkan melalui TensorFlow sebuah perangkat lunak dari Google untuk menempelkan wajah public figure tertentu ke tubuh perempuan yang ada dalam suatu film porno. Teknologi Deepfake memanfaatkan data berupa wajah dari individu yang merupakan bagian dari data pribadi dan berpotensi untuk disalahgunakan, baik itu untuk tindakan kejahatan seperti, propaganda, pornografi, pencurian identitas ataupun isu privasi terkait lainnya. Semakin canggih deepfake pornografi maka akan semakin mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan teknologi deepfake sangat sulit untuk dideteksi keasliannya oleh masyarakat awam.

Teknologi deepfake tidak sama dengan filter bertukar wajah (face-swapping) yang mungkin banyak digunakan di media sosial. Filter tersebut memungkinkan pengguna dapat menempatkan wajahnya di wajah teman pengguna, tetapi karena filter tersebut mentransfer fitur wajah dan ekspresi, maka si pengguna tetap dapat mengontrolnya. Sedangkan deepfake berbeda. Para pelaku dapat mengambil fitur wajah korban sendiri dan menghidupkan wajah si korban dengan ekspresi orang lain. Itulah yang membuat pelaku pembuatan video deepfake pornografi begitu invasif. Si pelaku mengambil kendali atas wajah korbannya, kemudian menggunakannya untuk sesuatu yang tidak pernah diinginkan oleh si korban. Dengan melakukan hal itu, para pelaku ini terlah berkontribusi pada sejarah panjang pelecehan seksual terhadap perempuan.

Dampak Penyalahgunaan Deepfake di Media Sosial

Penyalahgunaan teknologi deepfake di media sosial memiliki berbagai dampak negatif yang dapat memengaruhi individu maupun masyarakat secara luas, antara lain:

1.Penyebaran berita palsu

Salah satu dampak dari Deepfake adalah penyebaran yang tidak tau kebenarannya dan membuat berita yang tidak realistis juga dapat mengubah opini publik, dilakukan untuk mengambil keuntungan pribadi dan merugikan orang lain .

2.Kerusakan reputasi

Penyalahgunaan teknologi deepfake dapat menyebabkan kerusakan reputasi yang serius terutama pada individu maupun dalam bidang lainnya. Kerusakan ini disebabkan karena kemampuan Deepfake menciptakan konten palsu, seperti video, foto maupun audio yang terlihat dan terdengar sangat nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun