 Satu hal yang saya khawatir setelah menikah adalah sesi masak memasak. Jujur, saya bukan perempuan yang jago masak, atau sesuatu yang berhubungan dengan dapur.
Tapi, kehidupan berumah tangga punya tantangan sendiri buat saya. Meski awalnya jadi momok, memasak ternyata tidak semenakutkan itu.
Di media sosial bahkan banyak sekali ibu rumah tangga yang membagikan konten memasaknya. Mulai dari masakan rumahan, sampai ala resto.
Dari sinilah saya mulai mencoba bereksperimen dengan masakan. Hal pertama yang saya lakukan adalah memilih menu masakan yang mudah. Baik cara membuatnya maupun bahan yang digunakan.
Hasilnya, meskipun tidak bisa dibilang yahud, rasa masakan saya tidak terlalu buruk untuk pemula. Walaupun, menu sayur sop masih menjadi andalan. Karena selain cepat, rasanya tidak mengecewakan.
Sejak saat itu, saya ingin terus belajar memasak. Mulai menu sederhana sampai masakan berat yang dulu saya pikir mustahil untuk membuatnya sendiri.
Selain memasak, saya juga membagikan hasil masakan tersebut ke media sosial. Ternyata, justru berbuah cuan. Salah satu apliaksi memasak memberikan reward kepada pemilik resep yang rajin mengunggah resep masakannya.
Saya pun mulai rajin berburu resep lain di media sosial dan juga aplikasi memasak. Hasilnya, saya berasa seperti chef handal saat berhasil membuat masakan anti 'mainstream'.
Jago Masak Berkat Internet Kenceng IndiHome
Cerita from zero to hero di urusan perdapuran tadi tidak bisa berlangsung sukses tanpa sinyal internet yang mumpuni.
Mencari ide resep, mengunggah hasil masakan, lalu membagikannya di media sosial lainnya membutuhkan akses internet tanpa batas.
Jika ngadat di proses pertama, mood bisa buyar untuk proses selanjutnya. Jadi, saya harus memastikan provider internet yang ciamik untuk urusan ini.
