Pendahuluan
Salah satu pemimpin terbaik di dunia adalah Rasulullah SAW. Bahkan seorang ilmuwan non-muslim menempatkan namanya di nomor satu dari 100 orang terpenting di dunia. Tidak hanya orang non-muslim yang mengakui kepemimpinan beliau, tetapi juga kita yang beragama Islam mengakui diri kita sebagai pengikutnya. Oleh karena itu, orang-orang yang beragama Islam harus mencontohkan sifat-sifatnya sebagai pemimpin, manusia yang sempurna, dan Nabi dan Rasul Allah. Bahkan setelah dia meninggal, pengaruh beliau terus berlanjut. Selama Dinasti Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyyah, dan lainnya, pengaruh mereka terus berlanjut.
Muawiyyah bin Abu Sofyan, seorang politikus, tentara, dan sahabat Nabi yang dianggap menulis wahyu, diangkat sebagai gubernur Syiria selama hampir dua puluh tahun selama pemerintahan Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Dia juga diangkat sebagai Amir al Bahr, atau putra laut, selama pemerintahan khalifah Usman bin Affan, yang menguasai wilayah Syiria hingga Laut Tengah. Semua kontribusi ini menyebabkan terbentuknya Dinasti Umayah Timur.[6] Catatan ini sangat mendukung Muawiyyah dalam memperoleh hegemoni politik di Syiria untuk membangun Dinasti Umayyah yang didasarkan pada masyarakat rasional, yang akan kuat dalam kemajuan politiknya berikutnya.
Suatu negara dapat dianggap maju dan berkembang hanya jika tingkat kesejahteraan rakyatnya dapat dicapai dengan baik. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan melakukan kemajuan dan perkembangan di bidang ekonomi. Ekonomi telah berkembang sejak zaman Rasulullah Saw. Kemudian, selama pemerintahan Bani Umayyah, terjadi transformasi yang luar biasa dalam banyak hal.
Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, kemajuan negara dan kesejahteraan masyarakat Bani Umayyah mencapai puncaknya. Meskipun kepemimpinannya singkat, ia telah melakukan banyak hal untuk membangun peradaban Islam dan memperbaiki ekonomi. Ini jelas tidak terpengaruh oleh kebijakan ekonomi Umar bin Abdul Aziz, yang sangat berbeda dari kebijakan khalifah Bani Umayyah sebelumnya. Fokus utama para khalifah sebelum Umar adalah mempertahankan otoritas mereka dan mementingkan pribadi keluarga untuk menguasai kekayaan mereka. Sedangkan kebijakan Umar adalah kesejahteraan rakyat yang menjadi prioritasnya.
Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz adalah subjek utama tulisan ini. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa selama masa kepemimpinannya, umat muslim dapat hidup sejahtera dan sektor ekonomi berkembang dengan cepat, sehingga semua kebutuhan mereka terpenuhi secara merata.
BIODATA Â UMAR IBNU ABDUL AZIS
Tempat kelahiran Umar Bin Abdul Azis adalah Yasrib. Namun, setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW, kota itu diubah menjadi Madinatun Nabi atau Kota Nabi, dan sekarang disebut Madinah Al-Munawwarah. Umar dilahirkan pada tahun 63 H/682 M dengan nama lengkap Abu Hafs Umar Bin Abdul Azis Bin Marwan Bin Hakam Bin As Bin Umayyah Bin Abd. Syam. Dia adalah keturunan Khulafaurasyidin yang kedua, Umar Bin Khatab RA, karena ibunya bernama Laila Ummu Asim Bin Umar Bin Al-Khatab.
Khalifah Umar bin Abd. Aziz terkenal sebagai orang yang saleh, adil, dan anti kekerasan. Dia melarang mengolok-olok Ahlul Bait. Mereka sangat menghormatinya sehingga daulah Abbasiyah, musuh daulah Umayyah, akan membongkar kuburan semua khalifah Umayyah kecuali kuburannya. Dia sebanding dengan keadilan dan kezuhudannya dengan kakeknya, Umar bin Khattab, menurut kaum Muslimin.
ZAMAN KEEMASAN PEMERINTAHAN DINASTI UMAYYAH
Selama pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, Dinasti Umayyah mencapai keemasan. Di antara tindakan besar yang dilakukannya selama pemerintahannya adalah mengembalikan semua harta yang dimilikinya ke Baitul Mal dan memberikan kebebasan kepada orang-orang dari agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan mereka.