Mohon tunggu...
Rizqi Hadratun Nisa
Rizqi Hadratun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Komunikasi yang mempunyai pengalaman sebagai guru SMP, SMA, dan les privat dengan hobi menulis, membaca, membuat film, dan membuat konten menarik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Unik, Perpustakaan Ini Bisa Bergerak Secara Bebas

3 Desember 2023   17:59 Diperbarui: 4 Desember 2023   01:34 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Mul-Congok dengan Perpustakaan Bergerak Girli Malioboro miliknya/dokpri

Yogyakarta - Makan tempe minumnya teh oca, makannya di sebuah acara, mari enjoy dalam membaca, agar hati riang gembira. Mungkin pantun ini sangat cocok untuk menggambarkan perpustakaan yang identik dengan banyak buku. Akan tetapi, perpustakaan kali ini berbeda dengan lainnya. Bukan tentang ruangan putih yang menetap dengan berbagai rak yang berisikan buku, melainkan bergerak mengelilingi seluk beluk Yogyakarta.

Cahaya lampu menyinari setiap sudut jalan kota, dinginnya angin malam menyapa wajah dengan lembutnya. Hal ini tak melunturkan semangat dari seorang Mul-Congok, pria berkaos hitam dengan celana jeans panjang, untuk menebarkan kebahagian di tengah hiruk pikuk Kota Yogyakarta. Semangat itu terlihat dari senyumannya yang lebar dan penjelasannya yang menggebu-gebu. Semua kebahagiaan itu, ia tuangkan dalam setiap buku yang tersaji di perpustakaan miliknya.

Perpustakaan yang dimaksud ialah Perpustakaan Bergerak Girli Malioboro. "Girli merupakan singkatan dari Pinggir Kali karena kami merupakan sekumpulan orang yang dulunya tinggal di pinggir Kali Code. Rumah Bambu menjadi saksi inisiasi kami dalam membuat kegiatan unik dan tidak mengganggu siapa saja kala pandemi kemarin. Akhirnya, terbentuklah perpustakaan ini yang sudah berjalan selama satu tahun.  Kata bergerak mengarah pada sepeda dan buku yang bisa dibaca dimana saja", ucap Mul-Congok, Pemilik dan Penanggungjawab Perpustakaan Bergerak Girli Malioboro.

"Menurutku menarik banget ya, apalagi perpustakaan bergerak itu juga memfasilitasi buku yang sangat beragam", ujar Rena Julianty selaku Pembaca Buku di Perpustakaan Bergerak ini. Artha Repina, Pengunjung Malioboro juga menambahkan bahwa perpustakaan bergerak ini sangatlah kreatif, karena memberi ruang bagi masyarakat untuk membangun kebiasaan membaca di ruang terbuka. Sehingga, Girli menjadi alternatif mereka dalam menuntaskan keinginannya. 

Si Kaos Hitam itu berpendapat bahwa perpustakaan merupakan ruang interkasi yang unik karena semua orang bisa bertemu. Girli mempertemukan semua orang dari berbagai kalangan, mulai dari tukang sapu, penjual keliling, anak-anak, pelancong, pengemis, bahkan pegamen yang tidak mempunyai uang untuk belajar di sekolah. Sehingga Girli ada untuk membuat semua orang senang dengan ilmu yang bisa mereka dapat secara cuma-cuma. 

Girli sangatlah baik. Ia memfasilitasi semua orang untuk meraih masa depan dengan membangun minat baca mereka. Girli juga menyediakan les gratis bagi semua orang yang ingin belajar tetapi terhalang biaya dengan pengajar yang tentunya sukarela untuk membagi ilmunya. Girli juga menerima request buku dari pembacanya. Pembaca cukup menuliskan nama dan buku atau materi yang diinginkan, lalu Girli akan berusaha mewujudkan semua impian pembacanya.

Girli mewujudkan impian semua orang melalui berbagai buku yang tersusun rapih di box sepedanya. Itu semua merupakan hasil pemberian dari kerabat maupun pengunjung secara sukarela. Pak Mul menjelaskan bahwa buku yang ada di Perpustakaan Bergerak diganti satu bulan sekali dengan membawa buku dari rumah menggunakan ransel lalu ditukar di box yang ada di sepeda, karena sepeda ditinggal di Malioboro. Perpustakaan ini membebaskan pembacanya untuk membaca di mana saja, bahkan bisa dipinjam untuk dibawa pulang.

Buku dari Girli bisa kita peluk selama satu minggu dengan menuliskan nama dan identitas yang bisa dihubungi di buku yang tersedia guna memudahkan dalam mengontrol dan mengelola buku yang masuk ataupun keluar. "Biasanya banyak pelancong yang pinjam buku terus dibawa ke hotel. Kalo mereka pulang ya bukunya dititipkan ke reseptionist, nanti dari kami yang mengambil ke hotel. Saya juga tidak mematok biaya untuk membaca ataupun meminjam, semuanya sukarela", imbuh Pak Mul.

Kalian bisa menemukan Perpustakaan Bergerak Girli Malioboro ini di Jalan Malioboro, tepatnya di depan Gedung Sekber Yogyakarta. Apabila hujan membasahi jalanan secara dahsyat, maka Girli berpindah ke seberang atau sepanjang Jalan Malioboro dengan gowesan lincahnya. Girli menyapa pembacanya tergantung dari situasi dan kondisi Mul-Congok. Akan tetapi, pembaca bisa mendatangi Malioboro setiap hari sekitar pukul 16.00 WIB - 23.00 WIB untuk menyapa Girli. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun