Faktor hereditas dan lingkungan merupakan pengaruh terbesar dalam perkembangan seseorang mulai dari masa kandungan hingga dewasa. Wiliam Stern seorang ahli psikologi dari jerman menyatakan bahwa perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor bawaan (Daimah dan Niam.2019). Meskipun begitu rasanya belum puas, dalam kenyataannya manusia itu memiliki akal pikiran yang luar biasa sehingga mereka pun dapat menentukan dirinya sendiri secara bebas, perkembangan manusia tidak hanya dipengaruhi dua faktor tersebut tapi manusia itu sendiri juga berperan penting dalam perkembangan manusia itu sendiri.
Faktor hereditas mempengaruhi setiap individu yang terlahir di dunia mempunyai sifat, potensi dan bakat. Sifat, bakat, maupun potensi yang telah dibawa sejak lahir terbentuk akibat genes yang mendominasi dari kombinasi genes ayah dan ibu baik itu IQ, watak dan kepribadian individu.
Faktor lingkungan mempengaruhi mulai dari seseorang lahir sampai tumbuh dewasa. aktivitas yang tidak didapat dari belajar melainkan kodratnya, kebiasaan yang berulang, tingkah laku dari bawaan, dan tingkah laku yang didapat dari belajar.
Teori konvergensi menggabungkan arti penting antara faktor hereditas dan faktor lingkungan sebagai faktor faktor yang memiliki pengaruh penting dalam perkembangan seorang individu. seseorang akan berkembang dengan baik jika mempunyai kepribadian yang baik serta lingkungan yang positif. Ya, faktor lingkungan dan faktor hereditas saling keterkaitan menurut teori konvergensi. Seseorang tidak bisa berkembang dengan hanya mengandalkan keturunan saja, karena ketika seorang anak memasuki usia 5 tahun, anak akan memperoleh kemampuan khusus untuk mengolah benda benda disekitarnya meskipun masih sangat sederhana dan berupa kemampuan kinestetik. Tetapi ini merupakan awal dari tahapan perkembangan anak menurut Piaget. Maka, penting untuk orang tua memantau pergaulan anak, agar seorang anak berkembang dengan baik.
Dalam konteks pendidikan, teori konvergensi menyatakan bahwa kemampuan atau talenta yang dimiliki seorang anak sejak lahir (bawaan) akan tumbuh dan berkembang ketika anak tersebut mendapatkan pendidikan dan pengalaman dari lingkungannya. Ini berarti bahwa proses belajar dan perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik atau lingkungan saja, tetapi juga oleh interaksi antara keduanya.
Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki talenta alami dalam matematika (bawaan), tetapi tanpa dukungan lingkungan yang tepat, seperti akses ke pendidikan matematika yang baik, talenta tersebut mungkin tidak akan berkembang secara maksimal. Di sisi lain, lingkungan yang kaya akan sumber belajar dan pengalaman mungkin tidak akan cukup efektif jika tidak didukung oleh potensi atau talenta anak. Jadi, teori konvergensi mempengaruhi perkembangan belajar anak dengan menekankan pentingnya interaksi antara faktor internal (bawaan) dan faktor eksternal (lingkungan) dalam proses belajar dan perkembangan.
Kemauan melahirkan kemampuan, tentu dengan izin Allah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H