Barangkali ada yang merinding juga, saat nyaksiin Opening Ceremony Asian Games 2018? Kalo aku sih masih merinding sekaligus bangga ya, ngeliat tarian asal aceh itu. Gimana bisa gitu, 1.600 orang bisa kompak, bisa menghasilkan mahakarya gerakan yang indah nan luarbiasa. Bangga deh pokoknya jadi warga Indonesia.
Ngomongin tentang Opening Ceremony Asian Games 2018, kira-kira kenapa ya hal tersebut masih terbayang di benak kita? Padahal sudah sekitar 2 tahun lebih perhelatan olahraga se asia itu dilaksanain. Apa ini sebuah kebetulan untuk kita mengingatnya? Ataukah ada ilmu yang mempelajari hal ini?
Yap! Di artikel kali ini, Aku mau bahas tentang ini, Memori manusia.
Sebuah ingatan yang ada pada manusia ternyata sudah di kaji dan menjadi pembelajaran penting loh bagi seseorang yang menggeluti ilmu di bidang psikologi. Lingkup ilmu ini selajutnya, padatkan menjadi tema besar, yaitu tentang memori.
Memori inilah yang membuat manusia dapat mengingat dan mengumpulkan informasi-informasi yang terjadi di masa lalu, lalu di transfer kembali untuk menghubungkan dengan peristiwa yang terjadi di masa sekarang.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu Flushbulb Memory, kita bakal bahas dulu jenis-jenis dari memori ini. Berdasarkan literatur yang sahih, kita bisa mengklasifikasikan struktur ingatan menjadi tiga sistem
Pertama, sistem ingatan sensori (Sensory memory). Sistem ini hadir karena terdapat suatu informasi atau rangsangan yang datang karena tertangkap oleh salahsatu panca indra di tubuh kita. Seperti Hidung, yang mampu mengingat berbagai macam sumber aroma. Mata yang mampu menangkap berbagai macam visual, bangun rumah, desain, dan lain-lain. Lalu, ada Mulut, yang mampu mengecap dan merasakan berbagai rasa yang lewat melalui lidah.Â
Telinga, yang mampu menangkap berbagai macam bunyi dan suara, baik suara yang nyaman di dengar, maupun suara yang mengganggu di telinga. Dan yang terakhir kulit, salah satu panca indra yang mampu meraba dan merasakan berbagai macam tekstur dan permukaan dari segala macam jenis benda.