Mohon tunggu...
rizqi awal
rizqi awal Mohon Tunggu... -

Seorang yang terlahir di kota Palembang mei 1988. Berkembang menurut zaman dan berdedikasi melakukan revolusi kehidupan dengan berpikir

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Terbuka untuk Presiden Indonesia

3 Agustus 2014   14:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:32 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tolong sampaikan bagi siapapun yang mengenal Pak Prabowo atau Pak Jokowi Untuk di sampaikan kepada beliau tentang tulisan ini, baik anda tukang becak, petani, pedagang pasar , pendukung, tim sukses, saudara, anak, cucu, teman dan lainnya. Mohon di sampaikan sedikit tulisan surat pendek ini tentang Indonesia

Bapak Presiden Kami Yang Baru . . . .

1. Tahukah bapak tentang Bencana. . . . .
Saya ingin sekali bilang tugas bapak sebagai presiden yang baru sangatlah berat, ingatkah kejadian Tsunami Desember 2004, ketika SBY baru saja menyentuh istana dan belum seratus hari. Maka dengan surat ini , saya yang seorang blogger biasa ingin memberitahu bahwa puluhan ribu km pantai Indonesia bisa terancam sewaktu-waktu oleh Tsunami, maka dari itu agar kelak bapak memperhatikan pentingnya mitigasi dan penelitian terhadap aspek kebencanaan. Tidak hanya tsunami pak, Gunung api yang tersebar di seluruh nusantara pun sepertinya perlu di perhatikan, perbarui semua alat-alat pendeteksi kegempaan pun perlu di lakukan, dan sebenarnya sungguh berat tugas bapak mengamankan seluruh rakyat Indonesia yang saat ini jumlahnya sekitar 250 Juta dari kebencanaan geologi. Mohon sekiranya agar kelak masalah ini idak di lupakan , terus mengantisipasi gunung gunung api tersebut, dan tentunya masih banyak bencana geologi lainnya yang sewaktu-waktu menghampiri kita, maka posisi presiden yang bapak duduki kelak , bukanlah kursi empuk untuk bapak, tetapi posisi yang tidak akan membuat bapak tertidur nyenyak selama 24 Jam setiap hari, karena bisa jadi Gempa, Banjir Bandang, badai, dan lainnya menghampiri negeri ini sewaktu-waktu

2. Tahukah bapak betapa Kayanya energi terbarukan di Tanah Air ini . . . .

Panasbumi adalah salah satu energi tersebut tetapi kebijakan belum banyak berpihak pada energi tersebut, andai kelak bapak menjadi presiden maukah bapak melihat dan meluangkan sedikit kebijaksanaan bapak untuk mengembangkan energi tersebut agar kita tak bergantung pada energi migas yang selama ini menjadi andalan kita. Betapa ketinggalannya kita dengan Filipina yang dengan berani mencoba mengalihkan energi utama listrik mereka dari migas/batubara dan beralih ke panasbumi. Bapak presiden kami yang baru . . . . . Betapa panjang pantai yang mengelilingi Indonesia dan saya yakin energi ombak sangat manis di depan kita yang ada di pesisir pantai untuk kelak tidak gelap karena tak ada pasokan listrik, maukah kelak bapak sedikit berempati pada energi tersebut, memperkaya riset, dan bukan tidak mungkin akan banyak Pembangkit Listrik mini tenaga gelombang laut yang akan menjadi berkah masyarakat pesisir untuk hidup dalam terangnya dunia di malam hari.
Bapak presiden kami yang baru . . . .
Sudah saatnya bapak memikirkan energi energi alternatif agar kita tak selalu bergantung pada migas dan batubara. kelak bila berhasil, nama bapak akan seharum kemanfaatannyayang bapat lakukan. Bukankah Allah berpesan kepada umatnya bahwa sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain

3. Indahnya Negeri ini . . .

Saya yakin bapak telah mengelilingi semua pulau besar di negeri ini, dan beberapa pulau kecil lainnya, tahukah bapak, betapa beruntungnya negeri ini memiliki kemajemukan suku, bahasa, dan kebudyaan yang sebenarnya tidak ternilai apapun baik itu oleh segenggam intan atau segunung emas. Mohon kiranya kelak ketika bapak menjadi presiden, permudahkanlah transportasi di negeri ini, dan buatlah harga transportasi itu sebijak mungkin, agar kelak anak bangsamu ini bisa mengenal betul Sulawesi seperti apa, Irian seperti apa, dan hiruk pikuk pulau komodo itu seperti apa, tidak cuman menjadi khayalan yang kami ceritakan kepada anak cucu kami dan kepada bangsa lain , pahamilah bahwa negeri ini seperti sepotong surga yang terlempar ke bumi , menjadikan keberkahan bagi siapa saja yang tinggal dan berpijak di atas tanahn ibu pertiwi. Bapak presiden yang saya banggakan sudah semestinya potensi keindahan itu bisa di manfaatkan sebaik baiknya untuk kepentingan rakyat dan bangsa bukan kepentingan golongan dan kepribadian yang selalu sejak lama menjajah moral bangsa ini. Jangan biarkan ada cerita lagi seperti sipadan dan ligitan yang terlepas dari rangkaian mutiara keindahan bangsa ini.

4. Tinggikanlah Derajat Bangsa Ini Dengan Ilmu ….

Bapak Presiden Kami yang baru . . . .
Pernahkah bapak mendengar kemiskinan dan busung lapar yang sering terjadi di negeri ini, dimana banyak orang mengais makanan dari sampah-sampah. Jabatan yang engkau pegang kelak akan menjadi pertangung jawaban luar biasa pak, maka berbaik hatilah untuk memurahkan pendidikan di negeri ini yang saya yakin telah banyak mencekik mimpi mimpi anak anak petani, tukang becak, buruh, supir taksi, dan lainnya untuk meninggikan derjata keluarganya karena ketidak mampuan ekonomi untuk mendapatkan ilmu. Selama ini untaian kata “Sekolah Gratis” itu bagai angin lalu yang berhembus tak tentu arah hanya membawa angan-angan tersebut berterbangan tidak jeas. Maka tanamkanlah di nurani bapak, ketika bapak menjadi presiden maka ingatlah ini pak Pendidikan Murah tapi berkualitas untuk anak bangsa. Kelak bila ini berhasil betapa banyaknya malaikat-malaikat mendoakan bapak.

5.Cintailah Negeri ini Diatas Negeri lain

Bapak presiden kami yang baru, , , , ,
Kami tentu tak tahu persis sejarah kehidupan bapak tetapi dengan memegang sumpah jabatan, maka bapak adalah pemimpin negeri ini, maka mohon dengan sangat kiranya, Cintailah Negeri ini tanpa takut tertekan dengan bangsa bangsa lain yang sangat senang melihat banyaknya pejabat dan pemuda di negeri ini memuja mereka. Saya yakin bila bangsa ini mau maka kelak bangsa ini akan sederjat di antara bangsa yang lain, dimana kelak bila mendengar nama INDONESIA mereka segan dan takut mencaci maki negeri ini, karena keseganan luar biasanya kita. Dan untuk itulah kami mohon dengan sangat jangan engkau mudah terpengaruh dengan rayuan negara asing untukmu dan golonganmu saja. Maka sudah sepantasnya anak negeri ini berperan aktif mengelola kekayaan alam negeri ini daripada bangsa asing, dan jangan gentar terhadap ancaman negara asing, karena nenek moyang kita tak pernah mengajarkan menjadi pengecut terhadap bangsa asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun