Mohon tunggu...
Muhammad Rizqi Ajieputra
Muhammad Rizqi Ajieputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNTIRTA, Jurusan Ilmu Komunikasi

Saya suka bermain games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mengembangkan dan Mempertahankan Ketahanan Pangan di Indonesia

30 September 2024   10:50 Diperbarui: 30 September 2024   10:54 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Eijan Tarro

Indonesia merupakan sebuah negara agraris, dengan tanahnya yang subur dan banyaknya masyarakat yang berprofesi sebagai petani untuk bertahan hidup, tentu saja hal ini sudah bisa menjamin ketahanan pangan yang baik kan? jawabannya tidak sesederhana itu. Pada kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami stunting akibat makanan yang kurang bergizi. Padahal Indonesia memiliki sumber pangan yang melimpah baik dari hewani maupun nabati namun karena beberapa hal seperti harga yang terus naik, daya beli masyarakat turun dan distribusi yang kurang efisien dapat menciptakan masalah terkait ketahanan pangan.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, tercatat sebesar 7,38% dari total masyarakat Indonesia mengalami krisis pangan, angka tersebut terus naik dari tahun tahun sebelumnya dan tentnunya akan menjadi masalah yang besar jika akan terus dibiarkan. 

Selain disebabkan karena permaslahan harga dan distribusi, hasil produksi tani juga menjadi penyebab utama. Data BPS menunjukan adanya penurunan jumlah petani dari yang awalnya 31 juta petani (tahun 2013) turun menjadi 29,3 juta petani pada tahun 2023. Penurunan jumlah petani diakibatkan karena keterbatasan lahan dan biaya yang sangat mahal untuk kebutuhan pertanian seperti pupuk, pestisida dan lain lain, yang tidak sebanding dengan keuntungan yang didapat dari hasil panen.

Rata rata pendapatan petani tidak sepadan dengan biaya dan usaha yang dikeluarkan untuk kegiatan pertanian, meskipun pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan subsidi pupuk sekalipun tetapi tetap belum mampu menyelesaikan permasalahan ini. Rantai distribusi yang panjang menjadi penyebab utama mengapa petani masih memiliki pendapatan yang kurang meskipun harga produk tani di masyarakat terbilang tinggi. Secara singkatnya para tengkulak membeli hasil panen dari petani dengan harga yang sangat murah lalu dijual kepada distributor lain dan seterusnya dengan harga yang semakin meningkat dari harga beli awal.

Memperkuat ketahanan pangan menjadi hal yang harus diprioritaskan, karena suatu negara tidak akan bisa fokus berkembang jika masih banyak terjadinya krisis pangan di kalangan masyarakat. Ada beberapa kebijakan yang sudah dijalankan pada tahun 2024 yang bertujuan untuk mengembangkan ketahanan pangan di Indonesia.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi domestik dengan memperkuat kelembagaan petani dengan membentuk korporasi petani, meningkatkan anggaran ketahanan pangan menjadi 114,3 triliun rupiah dan penyediaan lahan pertanian sebesar 304.000 hektar untuk padi, 90.000 hektar untuk jagung dan 184.650 hektar untuk kedelai.

Kesimpulannya adalah ketahanan pangan diindonesia masih harus terus dikembangkan untuk melawan krisis pangan yang terjadi di masyarakat, pemerintah dalam usahanya menyelesaikan permasalahan ini, mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan produksi pertanian dengan penyediaan lahan dan membentuk kelembagaan petani. Menurut saya hal ini perlu ditambahkan dalam kebijkan tersebut jika melihat permasalahan diluar jumlah produksi pertanian.

Hal utama yang dapat menjadi fokus adalah menangani masalah distribusi pangan dan akses masyarakat terhadap pangan, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang mengatur hasil panen dari petani dibeli dengan harga normal yang sudah ditentukan sehingga tengkulak tidak bisa menekan harga beli ke petani, kemudian langsung didistribusikan ke masyarakat sehingga akan mempersingkat rantai distribusi dan dapat menstabilkan harga.

Untuk dapat tercapai hal tersebut maka dibutuhkan Pembangunan infrastruktur yang memadai yang akan mempermudah distributor dalam menyalurkan bahan pangan dari petani ke masyarakat, infrastruktur ini bisa berupa pasar dan jalur transportasi menuju daerah daerah yang sulit terjangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun