APA ITU THE ALCHEMIST?
Ketika seseorang mengatakan, "Kenapa saya selalu berbuat baik kepada orang lain, kok hidup saya susah terus ?", "Kenapa saya sudah banyak beramal, kok saya justru sering sial ?". "Saya sudah bekerja rajin, kok teman saya yang tidak cerdas dan malas justru yang lebih dahulu naik pangkat ?".
Keluhan semacam ini, jika ditanyakan kepada siapapun juga, tidak akan ada jawaban yang memuaskan. Keluhan ini hanya menandakan bahwa kita sudah menempatkan diri kita sebagai OBYEK kehidupan,bukan SUBYEK kehidupan.
Bandingkan dengan seorang Ahli Kimia yang akan membuat, misal pupuk, ia akan mencampurkan berbagai unsur kimia, dan jika saja gagal, misal justru menjadi zat yang meledak, maka ia dengan enteng akan mengatakan "Oh, ada formulanya yang salah". Kemudian ia akan mencoba formula (rumus) baru, dan mungkin saja tidak akan langsung berhasil, tetapi ia akan tetap mengatakan "Ini pasti soal formula yang belum sempurna".
Sang Ahli Kimia ini menempatkan dirinya sebagai SUBYEK yang berkuasa untuk mencampur unsur kimia apapun, dan menyadari hasil apapun yang terjadi, pasti akibat dari formulasi yang dibuatnya.
Universe (alam semesta raya) selaras dan teratur. Pasti ada hukum yang mengaturnya, dan hukum ini pasti berlapis-lapis dan holistik, ada hukum fisika, dimana berlaku hukum gravitasi bagi suku bangsa apapun juga dan dengan keyakinan apapun juga, berlaku hukum kimia, dimana H2-40 akan selalu menjadi air.Â
Dan tentu di Universe ini masih banyak hukum yang belum kita pahami, atau sedikit kita pahami secara empiris, tapi yang jelas pasti ada hukum yang mengatur, agar seluruh umat penduduk Universe memperoleh keadilan yang sama, dan dapat mengembangkan pengetahuan.
Salah satu hukum Universe, pasti adalah tentang hukum yang mengatur pikiran, mengatur tentang akibat dari kerja pikiran. Salah satu karunia luar biasa dari Tuhan YME, adalah hukum Universe ini.Â
Karena pasti berlaku tetap, dan dapat dipelajari. Karena hukum Universe ini bersifat tetap, maka Einstein dapat menemukan teori relativitas, Ibnu Sina dapat menemukan dasar-dasar ilmu kedokteran, dll.
Bayangkan jika Tuhan YME bersifat semau-maunya ? Misalkan : hari ini Gravitasi di Bandung adalah 9.8, dan besok pagi menjadi -2 ? Kita hanya perlu meyakini, bahwa pikiran-pun juga diikat oleh Hukum yang bersifat tetap. Berpikir A akan mengakibatkan A", berpikir B akan mengakibatkan B", dst.
Hukum Universe yang sempurna bagaikan "The Alchemy of The Universe" (Alkemia Alam Semesta). Karena itu bagi Sang Alchemist, penciptaan adalah persoalan formulasi unsur-unsur alkemia.