Mohon tunggu...
Rizqia IrziRamadhan
Rizqia IrziRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - semangat

Tetap bekerja keras

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Taraf Pendidikan di SMAN 1 Warung Kiara

15 Maret 2023   17:40 Diperbarui: 15 Maret 2023   21:13 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukabumi 6 Maret 2023 -- Sman 1 Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Para Guru  Sman 1 Warung Kiara berupaya untuk terus berkomitmen meningkatkan taraf pendidikan pada  siswa -siswinya dengan cara salah satunya mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan  kurikulum merdeka.

         “Untuk jumlah keseluruhan siswa disini ada 1000, kelas sepuluh ada dua belas kelas  dengan jumlah tiga ratus lima puluh siswa, kelas sebelas sebanyak dua belas kelas yang di bagi  menjadi dua jurusan ipa da ips yang berjumlah empat ratus siswa ,kelas dua belas berjumlah  sepuluh kelas dibagi menjadi dua jurusan juga dengan jumlah siswa dua ratus lima puluh siswa.  Untuk kelas sepuluh sekarang mengikut peraturan pemerintah dengan menerapkan kurikulum  merdeka,sedangkan kelas sebelas dan dua belas masih menerapkan kurikulum dua ribu tiga  belas.” ujar guru bk sman 1 warung Kiara, Kamis (23,2)

           Ada dua Kurikulum di Sman 1 Warung Kiara, guru bk  mengatakan kuruikulum di sekolah ini ada dua, yaitu kurikulum merdeka untuk kelas  sepuluh dan kurikulum dua ribu tiga belas untuk kelas sebelas dan dua belas.Meskipun sekolah  kami bukan sekolah penggerak. kalau sekolah penggerak justru diharuskan kurikulum merdeka,sekolah kami kan tidak,jadi kita mencoba dengan mandiri saja. Selain penerapan kurikulum disekolah ini juga melakukan penerapan untuk meningkatkan  mutu pendidikan dari para guru. Guru –guru diminta mengikut workshop atau webinar atau  mengikuti kegiatan di flatform merdeka mengajar. Dari situ guru- guru menjadi aktif atau  membolehkan mengikuti kegiatan MGMP dan workshop dari luar. Siswa pun di minta berperan  aktif dalam mengikuti atau berpartisipasi mengikuti perlombaan seperti 02SN dan 0SN atau LS2N  dari perlombaan seninya misalnya kita mau mewakili siswanya harus ikut dalam perlombaan dengan tujuan siswa dari sekolah kami ada dengan itu mutu siswa di sman 1 warung Kiara ini bisa  meningkat.

Di sekolah Sman 1 Warung Kiara ini memiliki beberapa jumlah ekstrakulikuler. seperti  ekstrakulikuer wajib pramuka dan ekstrakulikuler yang tidak wajib ada paskibra,palang merah  remaja, futsal, voli, karate, basket,seni tari dan keagamaan rohis atau rohani islam. Minat dari  siswa di sman 1 kiara ini lebih condong ke esktrakulikuler olahraga dan paskibra dibandingkan  akademik.

Berdasarkan data dari guru bk siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi  tidak mencapai 50 % yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri,mungkin kalo swasta ada  tetapi hanya yang laporan dan terdata saja,pastinya banyaknya lebih banyak memilih bekerja di  bandingkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena keterbatasan ekonomi  juga dari orang tua mau tidak mau,meskipun para guru sudah memotivasi siswa tetap saja kalau sudah masalah ekonomi keluarga tidak bisa.

Sman 1 Warung Kiara tidak mewajibkan siswanya untuk membeli buku paket karena sudah  ada anggaran untuk buku siswa di perpustakan.tetapi kalau siswa beli itu akan membahayakan  untuk sekolah,jadi sman 1 Warung Kiara tidak mewajibkan siswanya untuk membeli buku  paket.Literasi siswa di sekolah sman 1 warung Kiara ini masih dibilang kurang tetapi jika literasi  digital bisa di bilang bagus.

 Kendala Yang dihadapi Sekolah Sman 1 Warung Kiara Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

           Kendala yang dihadapi sekolah sman 1 Warung Kiara dalam peralihan kurikukulum merdeka Karena sman 1 Warung Kiara ini mandiri tentang kurikulum merdekanya apa yang guru – guru  punya, tau dan dapatkan hanya berlandaskan dari flatform dari kurikulum merdeka. Beda hal  dengan sekolah yang di wajibkan oleh pemerintah untuk kurikulum merdeka,mereka kan dari segi  anggaran juga di bantu dan segi pemahaman kurikukulum pun rutin untuk guru – guru untuk  sekolah penggerak kurikulum merdeka itu. Beda hal dengan sekolah yang penerapannya mandiri,  guru – guru hanya berpacu dengan apa yang mereka tau dari flatform kurikulum merdeka, tanpa  di bimbing oleh pemerintah. 

Sebenarnya kurikulum merdeka ini bagus karena tujuannya kan lebih berpusat pada siswa  dan sesuai kebutuhan siswa. Kalau dari bimbingan konseling sendiri memang dari awal layanan  siswa itu berpusat pada siswa sesuai kebutuhan. Jadi sepertinya sudah tidak aneh bagi guru  bimbingan konseling,karena dari dulu guru bimbingan konseling seperti itu,ternyata semua guru  dituntut harus seperti itu. Siswa menjadi lebih kreatif dan lebih muncul apa yang mereka bisa.

Sarana dan prasarana di sekolah sman 1 warung Kiara masih banyak yang harus di perbaiki,  sepert contohnya air yang terkadang ada terkadang tidak, karena sma 1 warung Kiara ini masih  mengandalkan dari PDAM, dan untuk laboratoium hanya memilik 2 saja,yaitu laboratorium ipa  dan laboratorium komputer. OSIS di sman1 Warung Kiara masih berpengaruh bagi teman - temannya,kegiatan sekolah masih aktif oleh OSIS, kalau misalnya guru ada kegiatan di luar guru  memberdayakan osis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun