Sukabumi 6 Maret 2023 -- Sman 1 Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Para Guru Sman 1 Warung Kiara berupaya untuk terus berkomitmen meningkatkan taraf pendidikan pada siswa -siswinya dengan cara salah satunya mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan kurikulum merdeka.
“Untuk jumlah keseluruhan siswa disini ada 1000, kelas sepuluh ada dua belas kelas dengan jumlah tiga ratus lima puluh siswa, kelas sebelas sebanyak dua belas kelas yang di bagi menjadi dua jurusan ipa da ips yang berjumlah empat ratus siswa ,kelas dua belas berjumlah sepuluh kelas dibagi menjadi dua jurusan juga dengan jumlah siswa dua ratus lima puluh siswa. Untuk kelas sepuluh sekarang mengikut peraturan pemerintah dengan menerapkan kurikulum merdeka,sedangkan kelas sebelas dan dua belas masih menerapkan kurikulum dua ribu tiga belas.” ujar guru bk sman 1 warung Kiara, Kamis (23,2)
Ada dua Kurikulum di Sman 1 Warung Kiara, guru bk mengatakan kuruikulum di sekolah ini ada dua, yaitu kurikulum merdeka untuk kelas sepuluh dan kurikulum dua ribu tiga belas untuk kelas sebelas dan dua belas.Meskipun sekolah kami bukan sekolah penggerak. kalau sekolah penggerak justru diharuskan kurikulum merdeka,sekolah kami kan tidak,jadi kita mencoba dengan mandiri saja. Selain penerapan kurikulum disekolah ini juga melakukan penerapan untuk meningkatkan mutu pendidikan dari para guru. Guru –guru diminta mengikut workshop atau webinar atau mengikuti kegiatan di flatform merdeka mengajar. Dari situ guru- guru menjadi aktif atau membolehkan mengikuti kegiatan MGMP dan workshop dari luar. Siswa pun di minta berperan aktif dalam mengikuti atau berpartisipasi mengikuti perlombaan seperti 02SN dan 0SN atau LS2N dari perlombaan seninya misalnya kita mau mewakili siswanya harus ikut dalam perlombaan dengan tujuan siswa dari sekolah kami ada dengan itu mutu siswa di sman 1 warung Kiara ini bisa meningkat.
Di sekolah Sman 1 Warung Kiara ini memiliki beberapa jumlah ekstrakulikuler. seperti ekstrakulikuer wajib pramuka dan ekstrakulikuler yang tidak wajib ada paskibra,palang merah remaja, futsal, voli, karate, basket,seni tari dan keagamaan rohis atau rohani islam. Minat dari siswa di sman 1 kiara ini lebih condong ke esktrakulikuler olahraga dan paskibra dibandingkan akademik.
Berdasarkan data dari guru bk siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tidak mencapai 50 % yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri,mungkin kalo swasta ada tetapi hanya yang laporan dan terdata saja,pastinya banyaknya lebih banyak memilih bekerja di bandingkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena keterbatasan ekonomi juga dari orang tua mau tidak mau,meskipun para guru sudah memotivasi siswa tetap saja kalau sudah masalah ekonomi keluarga tidak bisa.
Sman 1 Warung Kiara tidak mewajibkan siswanya untuk membeli buku paket karena sudah ada anggaran untuk buku siswa di perpustakan.tetapi kalau siswa beli itu akan membahayakan untuk sekolah,jadi sman 1 Warung Kiara tidak mewajibkan siswanya untuk membeli buku paket.Literasi siswa di sekolah sman 1 warung Kiara ini masih dibilang kurang tetapi jika literasi digital bisa di bilang bagus.
Kendala Yang dihadapi Sekolah Sman 1 Warung Kiara Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka
Kendala yang dihadapi sekolah sman 1 Warung Kiara dalam peralihan kurikukulum merdeka Karena sman 1 Warung Kiara ini mandiri tentang kurikulum merdekanya apa yang guru – guru punya, tau dan dapatkan hanya berlandaskan dari flatform dari kurikulum merdeka. Beda hal dengan sekolah yang di wajibkan oleh pemerintah untuk kurikulum merdeka,mereka kan dari segi anggaran juga di bantu dan segi pemahaman kurikukulum pun rutin untuk guru – guru untuk sekolah penggerak kurikulum merdeka itu. Beda hal dengan sekolah yang penerapannya mandiri, guru – guru hanya berpacu dengan apa yang mereka tau dari flatform kurikulum merdeka, tanpa di bimbing oleh pemerintah.
Sebenarnya kurikulum merdeka ini bagus karena tujuannya kan lebih berpusat pada siswa dan sesuai kebutuhan siswa. Kalau dari bimbingan konseling sendiri memang dari awal layanan siswa itu berpusat pada siswa sesuai kebutuhan. Jadi sepertinya sudah tidak aneh bagi guru bimbingan konseling,karena dari dulu guru bimbingan konseling seperti itu,ternyata semua guru dituntut harus seperti itu. Siswa menjadi lebih kreatif dan lebih muncul apa yang mereka bisa.
Sarana dan prasarana di sekolah sman 1 warung Kiara masih banyak yang harus di perbaiki, sepert contohnya air yang terkadang ada terkadang tidak, karena sma 1 warung Kiara ini masih mengandalkan dari PDAM, dan untuk laboratoium hanya memilik 2 saja,yaitu laboratorium ipa dan laboratorium komputer. OSIS di sman1 Warung Kiara masih berpengaruh bagi teman - temannya,kegiatan sekolah masih aktif oleh OSIS, kalau misalnya guru ada kegiatan di luar guru memberdayakan osis.