Alunan Intro lagu yang khas seakan mengajak kita untuk mendalami lagu yang sangat melegenda bagi masyarakat dan setiap orang yang pernah merasakan “kenangan” dengan kota ini, tidak lain dan tidak bukan adalah kota Jogjakarta.
” Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna”
Kenapa kota ini selalu membuat kita rindu?? terlepas apapun alasan yang membuat kita rindu, lirik diatas pun menjelaskan bahwa “ Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna” yang artinya setiap sudut mempunyaiselaksa (banyak) makna, cerita, peristiwa, kenangan dan memori yang seakan membuat kita tidak akan pernah lupa. Mengutip kata-kata Anies Baswedan “semua sudut kota Jogja itu romantis”, ya bagi kalian yang pernah hidup dikota ini dan mempunyai kenangan manis dengan pasangan mungkin akan setuju dengan kata-kata diatas dan ingin selalu bernostalgia dengan kota ini, seperti layaknya lirik dibawah.
” Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama, Suasana Jogja”
Eits, selain sudut-sudut kota yang menawarkan bermacam makna, jogja juga bisa dirindukan akan kuliner khas yang membuat anda juga tidak akan lupa dengan kota ini, “Ramai kaki lima, Menjajakan sajian khas berselera, Orang duduk bersila”. Dengan lesehan dan bermacam menu makanan serta alunan “musisi Jalanan” seakan menambah bumbu penyedap bagi kita untuk menikmati setiap sajian masakan yang ada.
“Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, Ditelan deru kotamu ...”
“Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati”
Adakalanya Jogja juga menyimpan kenangan yang mungkin menyakitkan bagi kita, dan apapun alasan penyebabnya, KLA tetap saja menyiratkan bahwa “Walau kini kau t'lah tiada tak kembali, Namun kotamu hadirkan senyummu abadi”,ya jogja selalu bisa menghadirkan sisi lain atas hal-hal yang menyakitkan, dan selalu saja ada alasan bagi kita untuk tetap merindukan kota ini “Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi, Bila hati mulai sepi tanpa terobati”.
Jojakarta, kota yang mempunyai banyak cerita, baik cerita bahagia ataupun cerita yang sangat menyakitkan. Namun entah kenapa, Jogjakarta selalu mengajak kita untuk kembali, walau hanya sekedar untuk bernostalgia, mengingat-ingat memori lama, bahkan untuk menjadi tempat mewujudkan segala bentuk harapan. Bukan karena bentuk kotanya, Bukan Karena kemajuan kotanya, dan Bukan karena Alamnya yang membuat Jogjakarta spesial, Namun Cerita dibalik itu semua yang membuat kita tidak akan lupa akan Kota ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H