Mohon tunggu...
Rizqi Nurmizan
Rizqi Nurmizan Mohon Tunggu... -

Walaupun orang berbicara tentang manfaat dan guna, aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan. (Gie)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan Naik Vespa Andy Leeano dari Jogja menuju Milan, Italia

7 Juni 2012   12:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:17 3908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usung Misi Budaya Indonesia, Sempat Dikira Minta Sumbangan Dari Jogja dengan menunggang Vespa tua, Andy Leeano akan melintasi Asia dan Eropa menuju Milan, Italia seorang diri dengan menempuh jarak sejauh 27.000 kilometer [caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Eurasia"][/caption]

Suasana hangat dan santai terasa saat saya bersua dengan Andy Leeano dan kawan-kawan dari komunitas Vespa Palembang di Riverside Restaurant, kemarin (6/6) pagi. Mereka baru saja tiba di Palembang guna mendatangi kantor gubernur dan dinas pariwisata setempat. Andy bertolak dari Yogyakarta, Sabtu (1/6) lalu dengan diantar walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dan komunitas skuter di sana. Ia akan kembali melanjutkan perjalanannya hari ini (7/6) menuju Jambi. Perjalanan sepanjang 27.000 kilometer rencananya akan ditempuh dalam waktu enam bulan. “Tapi bisa saja lebih dari itu bahkan sampai setahun karena faktor cuaca, lingkungan, dan konflik di negara yang bakal dilewati,” kata bujangan kelahiran Minang, 19 April 1975 ini. [caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Diantar walikota Jogja"]

[/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="610" caption="Diantar bikers Jogja"][/caption]

Selama di Indonesia, ia memang nggak sendirian karena selalu ditemani timnya. Sesampainya di Dumai nanti, Andy akan menyeberang ke Malaka, Malaysia. Barulah ia akan memulai solo touring melewati Malaysia, Thailand, Myanmar, Nepal, Bangladesh, India, Pakistan, Irak, Turki lalu melintasi sejumlah Negara Eropa hingga akhirnya sampai di Italia. Perjalanan bertajuk Asia Eropa Tour 2012 ini udah ia impikan sejak tahun 2008 lalu dan baru bisa terwujud sekarang. Untuk mewujudkannya, kolektor ratusan Vespa ini menyiapkan dana hampir Rp 1 miliar.  Skuter Vespa Piaggio 150 bernomor AB-6229-KA warna biru metallic miliknya tampak gagah.

[caption id="" align="aligncenter" width="269" caption="MANTAP!!!"][/caption] Guna persiapan, Andy yang telah mengantongi SIM intenasional membekali skuternya yang buatan 1961  dengan Global Positioning System (GPS), tangki modifikasi kapasitas 29 liter yang cukup untuk 1.000 kilometer, ban serep, dan megafon untuk mengusir binatang buas.  Kompor gas kecil, oli mesin, P3K, sleeping bag, hingga pakaian ganti ala kadarnya juga sudah disiapkan. Berbagai bendera kecil negara yang akan dilewati dan bendera Indonesia ukuran besar juga tak lupa dipasang di jok belakang Vespa.

[caption id="" align="aligncenter" width="269" caption="Kibaran Merah Putih"][/caption] Bayangin bro, buatan 1961 mau diajak ke Italia! Selain jarak yang jauh, ia juga bakal menemui sejumlah medan berat. Salah satunya, cerita Andy, akan ada jalur (kalo gak salah antara Bangladesh-Nepal) di ketinggian 4000 mdpl, sepanjang 1000 km yang harus dia lewati. Di ketinggian kayak gitu, udara dinggiin dan oksigen sangat tipiiiss banget. Padahal karburator itu butuh oksigen. Nah, itu jadi tantangan berat buat Andy dan vespanya.. Di Italia, rencananya Andy bakal menyambangi pabrik Piaggio sekaligus ngebuktiin bahwa Vespa tuanya bukanlah kendaraan biasa. Perjalanan ini ia lakukan dengan mengusung misi mulia. “Saya ingin mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia yang selama ini tidak dipolulerkan dengan gencar. Bukan untuk main-main,” kata pria bernama asli Ifriandi ini. Karena itu, saat berkendara dan beraudiensi di kantor pemerintahan atau di Kedutaan Besar Indonesia di negara-negara yang dilalui, Andy akan mengenakan pakaian khas Yogyakarta, yaitu celana panjang batik, pakaian surjan bermotif lurik, lengkap dengan blangkon di kepala. Dukungan terhadap misinya ini pun datang dari masyarakat khususnya komunitas skuter dari dalam dan luar negeri. Di tiap kota yang ia singgahi, sambutan hangat ia terima. Meski begitu, pernah pula ia mengalami kejadian kurang mengenakkan saat ia akan ‘melapor’ kepada Kantor Gubernur Lampung bahwa ia telah tiba di sana. Andy hanya ingin meminta cap dan tanda tangan, namun pegawai di sana mengiranya ingin minta sumbangan. “Saya aja belum pernah ke Itali, masak kamu mau ke sana,” ujar Andy menirukan cibiran seorang oknum pegawai saat tahu ia akan ke Itali dengan skuternya. Ia akhirnya mendapat yang ia cari di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat dengan disambut gembira. “Mestinya pemerintah tidak mengecilkan dan memandang sebelah mata rakyatnya sendiri,” keluh dia. yah, semoga kejadian serupa nggak terulang! [caption id="" align="alignnone" width="576" caption="bareng komunitas Vespa Palembang dan saiah (pegang kamera :o) di pelataran Ampera"][/caption] Selamat jalan, Mas Andy! Ciao! Doa rakyat Indonesia menyertaimu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun