Mohon tunggu...
Rizqi Amalia
Rizqi Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya adalah mahasiswi program studi teknik informatika yang masih dalam proses pembelajaran dan masih banyak yang harus dipelajari lagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKM Desa Talangsuko: Inovasi Menanam Bambu Air untuk Pendidikan Lingkungan di SDN 1 Talangsuko

19 Januari 2024   18:47 Diperbarui: 24 Januari 2024   17:08 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Talangsuko, 17 Januari 2024

Kelompok 168, 169, dan 170 dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang terus mengeksplorasi inovasi melalui program kerja KKM mereka di SDN 1 Talangsuko. Ahmad Izzul dan Maulana Bisri Kamba dari kelompok 168, Rizqi Amalia Kartika dan Vivi Kusmiati dari kelompok 169, serta Niken Diani dan Muhamad Alfikri dari kelompok 170, membawa konsep menanam bambu air dengan menggunakan media tanam hidrogel ke sekolah dasar setempat. Program ini melibatkan penanaman bambu air dengan menggunakan media tanam hidrogel sebagai solusi inovatif untuk mengajarkan konsep lingkungan kepada siswa.

Ide menanam bambu air dengan menggunakan hidrogel muncul dari kreativitas Niken Diani, anggota kelompok 170. Dengan menggabungkan pengetahuan dalam bidang pertanian dan teknologi, Niken melihat peluang untuk menciptakan solusi yang inovatif, berkelanjutan dalam konteks pertanian lokal, dan merangkul pendekatan pembelajaran praktis di sekolah dasar. Hidrogel, yang dapat menyimpan dan melepaskan air secara efisien, dipilih sebagai media tanam untuk meningkatkan daya tahan tanaman dan efisiensi penggunaan air. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menjaga ekosistem air, mengurangi penggunaan plastik, dan mempromosikan kesadaran lingkungan sejak dini.

Niken Diani, yang merupakan mahasiswa proaktif di kelompok 170, menjelaskan, "Saya tertarik untuk menciptakan proyek yang tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan tetapi juga dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Menanam bambu air dengan hidrogel adalah langkah inovatif yang dapat membantu mengajarkan konsep ekologi kepada siswa secara praktis."

Proses penanaman bambu air dengan hidrogel dimulai dengan pemilihan bibit bambu yang sesuai dengan lingkungan sekolah. Para siswa terlibat langsung dalam kegiatan ini, membimbing mereka untuk memahami langkah-langkah dasar dalam bercocok tanam dan merawat tanaman. Hidrogel, sebagai media tanam, memberikan kelembaban yang stabil dan meminimalkan kebutuhan air, menciptakan kondisi pertumbuhan yang optimal.

Manfaat dari menanam bambu air dengan hidrogel sangat beragam. Pertama-tama, program ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan keberlanjutan lingkungan. Mereka tidak hanya memahami proses tumbuh kembang tanaman tetapi juga menyadari peran penting tanaman dalam menjaga keseimbangan ekosistem air.

Kedua, bambu air dipilih karena memiliki sifat filtrasi yang baik, yang dapat membantu membersihkan air dan menciptakan habitat yang kondusif untuk kehidupan biota air. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang tanaman, tetapi juga tentang keterkaitan antara tanaman dan lingkungan sekitarnya.

Manfaat lainnya adalah bahwa hidrogel membantu mengurangi kebutuhan air yang signifikan, mengajarkan siswa untuk menghargai dan mengelola sumber daya air dengan bijak. Ini sejalan dengan tujuan global untuk mencapai keberlanjutan air, di mana keterlibatan masyarakat, terutama generasi muda, sangat diperlukan.

Kegiatan ini juga menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendidik di SDN 1 Talangsuko. Siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis tentang lingkungan, tetapi juga dapat mengalami sendiri bagaimana tumbuh kembangnya tanaman. Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa keterlibatan yang tinggi dan meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep lingkungan.

Inovasi menanam bambu air dengan hidrogel di SDN 1 Talangsuko adalah contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif dalam memberikan dampak positif di masyarakat. Program ini tidak hanya merangsang kepedulian lingkungan tetapi juga menjadi model pembelajaran yang dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain. Melalui kreativitas dan semangat inovatif, mahasiswa KKM terus berupaya menciptakan perubahan positif dan meningkatkan kualitas pendidikan dan keberlanjutan di Desa Talangsuko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun