Mohon tunggu...
Rizqi Amalia
Rizqi Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya adalah mahasiswi program studi teknik informatika yang masih dalam proses pembelajaran dan masih banyak yang harus dipelajari lagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembukaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang

25 Desember 2023   19:22 Diperbarui: 25 Desember 2023   20:53 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 21 Desember 2023, sebuah momen bersejarah tercipta di Desa Talangsuko. Kegiatan luar biasa, yakni pembukaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), menjadi langkah awal mahasiswa untuk meresapi dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.Acara ini diorganisir dengan penuh semangat oleh tiga kelompok mahasiswa, masing-masing terdiri dari mahasiswa berdedikasi dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Kelompok 168, 169, dan 170 memulai perjalanannya, dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berkompeten. Bu Fuji Astutik, M. Psi, memandu kelompok 168, Bu Vannisa Aviana Melinda, M.Pd, membimbing kelompok 169, dan Bu Laily Nur Arifa, M.Pd.I, menuntun langkah kelompok 170.

Balai desa menjadi saksi utama dari keseruan kegiatan KKM. Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Koordinator Desa, Fiqhan, yang menyampaikan apresiasinya terhadap upaya mahasiswa dalam membantu mewujudkan program-program positif di Desa Talangsuko. Ibu-Ibu DPL yang hadir juga memberikan inspirasi serta motivasi kepada mahasiswa, memberikan dorongan agar mereka dapat memberikan kontribusi maksimal selama KKM berlangsung.

Bapak Kepala Desa Talangsuko, turut berbicara dalam acara ini, menyatakan rasa bangga atas kolaborasi yang terjalin antara mahasiswa dan masyarakat. Beliau menekankan bahwa KKM bukan hanya sekadar pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga suatu sarana untuk memberikan dampak positif yang nyata bagi perkembangan Desa Talangsuko.

"Kami berharap KKM ini bukan hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, tetapi juga menghasilkan solusi konkret untuk pembangunan desa," ujar Kepala Desa, menegaskan pentingnya sinergi antara pemuda dan masyarakat dalam mewujudkan kemajuan lokal.

Pembukaan KKM di Desa Talangsuko menjadi tonggak bersejarah, menjanjikan inovasi, ide kreatif, dan solusi nyata untuk memajukan Desa Talangsuko. Diharapkan, kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat ini tidak hanya menciptakan sinergi positif antara teori dan praktik, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa Talangsuko.

Setelah acara pembukaan KKM di Desa Talangsuko, tiga kelompok mahasiswa, yaitu Kelompok 168, 169, dan 170, membagi diri menjadi tiga divisi: keagamaan, pendidikan, dan sosial. Setiap divisi memiliki program kerja masing-masing yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Desa Talangsuko.

Divisi Keagamaan
Kelompok yang tergabung dalam divisi keagamaan mengambil inisiatif untuk mengunjungi tokoh masyarakat desa yang memiliki keterkaitan dengan aspek keagamaan. Mereka mengunjungi rumah Pak Mudin, salah satu tokoh masyarakat yang dianggap memiliki wawasan luas tentang TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur'an) di desa tersebut. Mereka berkunjung dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mendalam tentang TPQ dan lembaga keagamaan lainnya yang ada di Desa Talangsuko.

Pertemuan dengan Pak Mudin menjadi momen berharga untuk mendiskusikan tantangan dan potensi pengembangan TPQ. kami mendengarkan aspirasi dan ide-ide Pak Mudin untuk meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di desa. Dari pertemuan ini, mereka dapat merancang program-program unggulan yang akan membantu meningkatkan akses dan mutu pendidikan keagamaan.

Divisi Pendidikan
Kelompok yang fokus pada divisi pendidikan melakukan kunjungan ke berbagai institusi pendidikan di Desa Talangsuko. Mereka berusaha untuk memahami kondisi pendidikan di desa tersebut, mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah. Melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru setempat, mahasiswa berusaha menentukan area-area yang memerlukan perhatian khusus.

Salah satu kegiatan utama divisi pendidikan adalah merancang program mentoring atau bimbingan bagi siswa-siswa di tingkat sekolah dasar. Dengan melibatkan mahasiswa sebagai mentornya, mereka berharap dapat memberikan motivasi dan bantuan akademis kepada siswa-siswa tersebut.

Divisi Sosial
Divisi sosial memfokuskan upayanya pada aspek sosial dan kesejahteraan masyarakat Desa Talangsuko. Mahasiswa melakukan kunjungan ke tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam bidang sosial dan kesejahteraan. Mereka berinteraksi dengan mereka untuk mendapatkan pandangan dan masukan terkait kondisi sosial di desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun