Mohon tunggu...
Rizqi Amalia
Rizqi Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya adalah mahasiswi program studi teknik informatika yang masih dalam proses pembelajaran dan masih banyak yang harus dipelajari lagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelecehan Digital dan Integritas Online: Perspektif Etika dan Privasi pada Sistem Informasi

15 September 2023   21:44 Diperbarui: 15 September 2023   22:26 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam era digital yang semakin maju, dunia telah berubah menjadi masyarakat yang sepenuhnya terkoneksi. Namun, di balik kemajuan teknologi dan keterhubungan global, ada aspek yang mengkhawatirkan, yaitu meningkatnya insiden pelecehan digital atau yang lebih dikenal sebagai cyberbullying. Pelecehan digital memiliki dampak yang serius pada korban, serta menimbulkan pertanyaan etika dan privasi yang mendalam dalam dunia sistem informasi. Cyberbullying adalah bentuk pelecehan yang terjadi melalui perangkat elektronik dan media digital. Ini bisa mencakup penghinaan, pelecehan, penyebaran informasi palsu, ancaman, dan tindakan kejahatan lainnya yang ditujukan kepada individu atau kelompok. Platform media sosial, pesan instan, email, dan situs web adalah beberapa tempat di mana cyberbullying sering terjadi.
 
Saya telah meninjau sebuah artikel dari jurnal "Information System Research" yang diterbitkan pada tahun 2022. Artikel ini berjudul "Bystanders Join in Cyberbullying on Social Networking Sites: The Deindividuation and Moral Disengagement Perspectives" yang ditulis oleh Tommy K. H. Chan, Christy M. K. Cheung, Izak Benbasat, Bo Xiao, dan Zach W. Y. Lee. Makalah ini menawarkan pandangan integratif tentang bagaimana teknologi informasi (TI) mempengaruhi pengamat yang bergabung dalam perilaku cyberbullying di situs jejaring sosial (SNS). Makalah ini menyediakan jembatan konseptual yang menghubungkan fitur jejaring sosial dengan pengalaman deindividuasi, yang pada gilirannya secara langsung mempengaruhi perilaku bergabung pengamat atau secara tidak langsung melalui mekanisme pelepasan moral.
 
Artikel ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi informasi mempengaruhi perilaku cyberbullying melalui perspektif deindividuasi dan pelepasan moral. Konsep deindividuasi membahas bagaimana individu dapat kehilangan identitas pribadi mereka saat berinteraksi di platform jejaring sosial, dan hal ini dapat mempengaruhi perilaku mereka secara negatif. Sementara itu, mekanisme pelepasan moral membahas tentang bagaimana individu dapat mengabaikan norma-norma etika dan moral ketika berada dalam situasi yang memfasilitasi perilaku negatif seperti cyberbullying.
 
Lalu cyberbullying sendiri dapat memiliki dampak psikologis, emosional, dan sosial yang serius pada korban. Ini termasuk peningkatan tingkat stres, depresi, kecemasan, bahkan dapat memicu pikiran untuk bunuh diri pada korban yang rentan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami dan mengatasi pelecehan digital dengan mempertimbangkan etika dan privasi dalam sistem informasi.
 
Aspek Etika Cyberbullying
 
Aspek etika dari cyberbullying melibatkan pertimbangan tentang bagaimana kita menggunakan teknologi dan berinteraksi secara online. Hal ini meliputi:
 
1. Penggunaan Teknologi yang Bertanggung Jawab
Menggunakan teknologi dengan etika dan bertanggung jawab untuk mencegah penyalahgunaan yang dapat menyakiti orang lain.
 
2. Perlakuan yang Adil
Memperlakukan orang lain secara adil dan menghormati keberagaman pendapat dan pandangan di dunia digital.
 
3. Kebebasan Berbicara vs. Penghinaan
Memahami batas antara kebebasan berekspresi dan penggunaan agresif atau penghinaan secara online.
 
4. Bertanggung Jawab atas Tindakan Online
Mengakui tanggung jawab pribadi atas tindakan dan kata-kata yang diungkapkan secara online.
 
Keterkaitan dengan Privasi dan Sistem Informasi
 
1. Perlindungan Privasi
Menjaga privasi informasi dan data pribadi dari penyalahgunaan adalah aspek krusial dalam mengatasi cyberbullying.
 
2. Pengamanan Data
Mengamankan data dan informasi pribadi dari akses yang tidak sah adalah tanggung jawab utama dalam mencegah cyberbullying.
 
3. Perlindungan Identitas
Mencegah pengungkapan identitas korban secara tidak sah dan melindungi privasi identitas adalah aspek penting dari etika cyberbullying.
 
Langkah-Langkah untuk Mengatasi Cyberbullying dengan Etika dan Privasi
 
1. Pendidikan dan Kesadaran
Meningkatkan kesadaran tentang cyberbullying, etika digital, dan pentingnya privasi informasi melalui program pendidikan.
 
2. Pengaturan dan Pembatasan
Mendorong platform dan penyedia layanan untuk menerapkan kebijakan yang ketat terhadap cyberbullying dan memberlakukan sanksi yang sesuai.
 
3. Laporan dan Penanganan
Mendorong korban untuk melaporkan insiden cyberbullying dan memastikan penanganan yang cepat dan efektif dari pihak berwenang.
 
4. Bimbingan dan Konseling
Memberikan dukungan psikologis dan konseling kepada korban cyberbullying untuk membantu mereka mengatasi dampaknya.
 
***
Pelecehan digital atau cyberbullying bukan hanya masalah teknologi, tetapi juga masalah etika dan privasi yang mempengaruhi kehidupan manusia. Mengatasi cyberbullying membutuhkan pendekatan yang holistik, dengan memperhatikan prinsip etika dalam penggunaan teknologi dan keamanan privasi dalam sistem informasi. Melalui pendidikan, kesadaran, dan tindakan bersama, kita dapat menciptakan masyarakat online yang lebih etis dan aman bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun