Kebutuhan-kebutuhan yang meningkat, yang telah membawa orang kepada hidup mementingkat diri sendiri itu, selanjutnya akan berakibat timbulnya persaingan dalam hidup. Persaingan dalam mencari sesuatu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang selalu meningkat atau persaingan karena prestise.
Dalam persaingan itu, seringkali terjadi hal-hal yang tidak sehat, di mana orang kadang-kadang karena didorong oleh keinganan untuk mencapai prestise atau hal-hal yang sangat dibutuhkannya tidak segan-segan menjatuhkan temannya, atau menyengsarakannya baik dengan fitnahan atau dengan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Maka timbul pula dalam hidup ini sikap, tindak-tanduk atau perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain. Bahkan mungkin lebih dari itu, seperti memfitnah, menjerumuskan orang ke dalam penjara atau membunuhnya dan lain sebagainya.
Dengan ringkas dapat kita katakan, bahwa persaingan dan perlombaan dalam mencapai keperluan-keperluan hidup yang makin hari makin meningkat itu, telah membawa manusia hidup lebih gelisah dan lebih renggang antara satu sama lain. Bahkan sampai menjadi bermusuhan, baik secara terang-terangan, maupun diselimuti dengan kata-kata manis, yang terkenal dengan manis mulut atau bermuka dua. Dan orang kadang-kadang tidak segan-segan menghasut dan mengadu domba orang lain, sehingga rumah tangga yang aman tenteram dapat pecah berantakan, persahabatan yang erat berobah menjadi permusuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H