Seorang pencari ilmu tentunya ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah bagi kehidupan dirinya dan juga orang lain. Di zaman sekarang tentunya untuk mendapatkan ilmu sangatlah mudah apalagi dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi yang dengannya bisa mempermudah dalam mendapatkan keilmuan. Namun yang jadi pertanyaan apakah ilmu yang di dapat bisa memiliki nilai manfaat dan berkah?Â
Ilmu begitu mudah di dapat akan tetapi begitu sulit ilmu memiliki nilai manfaat dan berkah baik untuk pencari ilmunya maupun orang lain. Dalam kitab Ta'limul Muta'allim dijelaskan bahwa ada tiga unsur yang harus bersungguh-sungguh dalam menghasilkan keilmuan.
Pertama, pencari ilmu. Pencari ilmu tentunya harus bersungguh-sungguh dalam mencari ilmunya. Sungguh-sungguh dalam berupaya menghasilkan keilmuan dan sungguh-sungguh dalam melakukan hal-hal yang menghasilkan keilmuan. Dengan sungguh-sungguh pencari ilmu tentunya akan maksimal dalam berusaha dan berupaya mendapatkan ilmu.
Kedua, guru. Guru merupakan orang yang menjadi pelantara dalam mendapatkan ilmu. Guru bukan hanya yang mentransfer keilmuan saja tetapi juga harus bisa menjadi pendidik, pembina, motivator, fasilitator, pengawas, bahkan tauladan bagi para pencari ilmu.Â
Dalam melakukan tugas dan fungsi guru itu semua tentunya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Karena dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan keikhlasan sehingga apapun yang dilakukan dan diberikan guru akan berdampak positif terhadap para pencari ilmu.
Ketiga, orang tua pencari ilmu. Orang tua pencari ilmu pun sama memiliki peran penting dalam menghasilkan keilmuan yang manfaat dan berkah bagi anaknya (pencari ilmu). Orang tua pun sama harus menjadi pendidik, motivator, fasilitator, dan tauladan dalam hal-hal yang menghasilkan keilmuan bagi anaknya. Yang itu semua harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.Â
Sungguh-sungguh orang tua akan sangat berdampak positif pula terhadap anaknya (pencari ilmu). Begitu pentingnya sungguh-sungguh yang dilakukan orang tua akan mendorong orang tua untuk terus semangat mendoakan anaknya dengan penuh keyakinan dan terus mensuport anaknya baik materi (dengan cara halal yang hasilnya pun akan halal) maupun lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H