Harga jual ditetapkan sebesar Rp900.000/unit. Laba dihitung sebagai selisih antara hara jual dan total harga biaya produksi, yaitu Rp325.000/unit. Jadi, total laba dari jumlah penjualan sebesar Rp7.150.000.
4. Titik Impas (Break -- Even Point)
Total biaya variabel = Rp500.000
BEP Â = Harga jual per ret -- biaya variabel
      = Rp900.000 -- Rp500.000
      = Rp400.000
BEP Â = (biaya tetap) / (harga jual per ret -- biaya variabel)
      = Rp75.000 / Rp400.000
      = 0,1875 kali produksi
Titik impas diitung dengan membagi biaya tetap dengan kontribusi per unit. Kontribusi per unit sebesar Rp400.000, BEP tercapai pada 0,1875 kali produksi ini berarti perusahaan mencapai titik impas saat memproduksi dan menjual sekitar 0,1875 Â unit, atau dalam praktiknya minimal 1 unit untuk mendapatkan laba. Dengan produksi dan penjualan 22 unit perusahaan telah jauh melampaui titik impas.
5. Produksi dan Pendapatan
Berdasarkan data produksi selama bulan maret 2024, usaha ret pasir menghasilkan pasir   putih sebanyak 22 unit (ret) dengan harga jual per unit sebesar Rp900.000
   Total pendapatan dari penjualan seluruh unit adalah = 22 x Rp900.000 = Rp19.800.000
6. Kesimpulan
Pada bulan maret 2024, usaha ret pasir menunjukkan performa yang sangat baik dengan total produksi 22 unit pasir putih. Dengan pendapatan sebesar Rp19.800.000 dan total biaya produksi Rp12.650.000, perusahaan berhasil memperoleh laba total sebesar Rp7.150.000. Usaha ini berada jauh di atas titik impas, menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan dalam periode tersebut.