Mohon tunggu...
Healthy

Pola Hubungan Kesehatan dan Agama

23 November 2018   00:59 Diperbarui: 23 November 2018   01:05 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap individu hidup produktif secara sosial serta ekonomis. Kemudian pengertian dari agama sendiri yaitu sistem yang mengatur tata keimanan serta peribadatan kepada Tuhan. Secara teoritis dari pengertian keduanya maka terdapat pola hubungan yaitu saling berlawanan atau saling mendukung.

Dalam pola hubungan yang saling berlawanan antara agama dan kesehatan tentunya hal tersebut masih banyak menimbulkan berdebatan serta prokontra. Pada batasan tertentu menunjukkan bahwa apa yang dianjurkan dalam bidang kesehatan terkadang tidak selaras dengan apa yang dianjurkan dalam agama. Misalnya dalam program promosi kesehatan mengenai penggunaan kondom untuk menghindari diri dari penyebaran penyakit HIV/AIDS. Tentunya program tersebut memiliki irisan moral dengan agama.

Dilihat dalam bidang agama program tersebut dapat diartikan sebagai suatu kebijakan yang dimana mampu membuka peluang dalam pergaulan bebas. Kebijakan tersebut seakan memiliki makna bahwa boleh melakukan free sex ataupun hubungan seksual asalkan menggunakan kondom. Walaupun mungkin maksud dari sisi kesehatan memiliki makna yang baik yaitu untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS. Namun dari bidang agama sendiri memiliki persepsi yang berbeda sehingga menimbulkan pola hubungan yang berlawanan.

Selanjutnya, agama serta kesehatan juga  memiliki potensi untuk saling mendukung. Hal tersebut dapat dilihat melalui kegiatan berpuasa. Terdapat beberapa agama yang memang dalam ajarannya memiliki amalan ataupun perintah kepada para umatnya untuk berpuasa. Fenomena berpuasa tersebut merupakan salah satu bentuk terapi yang telah diakui oleh kalangan medis dalam meningkatkan kesehatan.

Puasa tersebut juga dapat digunakan untuk diet karena dalam penerapannya individu yang melakukan puasa harus menahan lapar serta dahaga sesuai waktu yang telah ditentukan. Dari salah satu fenomena tersebut sudah bisa dinilai bahwa antara agama dan kesehatan memiliki pola hubungan yang saling mendukung.

Oleh karena itu dalam pola hubungan kesehatan dan agama tersebut tergantung bagaimana kita melihat dan menilai fenomena yang terjadi. Setiap ajaran agama pasti menganjurkan kita untuk menjaga kesehatan,serta dalam ilmu kesehatan sendiri pasti tidak akan terlepas pada ilmu agama. Karena kedua bidang tersebut memiliki keterkaitan pola hubungan antara satu dengan lainnya. Maka hendaknya kita sebagai umat beragama selalu menjaga kesehatan dan senantiasa mendekatkan diri kepada tuhan. Hal tersebut kita lakukan agar mampu menjaga keseimbangan pola hubungan antara agama dan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun