Mohon tunggu...
Gesbi Rizqan
Gesbi Rizqan Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Apa adanya lebih istimewa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masalah Meningkatkan Hasil Belajar, Bisakah?

7 Oktober 2019   20:37 Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:41 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jenjang pendidikan yang linier, tentu lebih terprioritaskan oleh kebanyakan orang. Pendidikan linier yang dimaksud disini adalah pendidikan yang memiliki materi dan pembahasan sama, seperti MI, MTs, MA.  

Selain karena jenjang selanjutnya merupakan bentuk pengembangan yang tersistematis dari materi yang sudah dipelajari, juga mengurangi durasi tantangan dalam proses pendidikan siswa. Maksud dari kalimat "tantangan" pada pembahasan ini adalah materi yang tergolong baru, namun pembahasan materi tersebut ialah bentuk pengembangan. 

Seperti halnya siswa yang dulunya hanya bersekolah SMP, kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya di sekolah MA. Tentunya ada beberapa materi MA yang tidak dipelajari saat  menempuh pendidikan di SMP, diantarinya fiqh, akhlaq, bahasa arab dan lain-lainnya. Pada beberapa materi pembelajaran, peserta didik akan dipaksa untuk bergerak cepat, dengan mempelajari materi-materi terdahulu guna mengejar ketertinggalan. Sebagaimana bahasa arab, materi awal pada pembahasan kelas X adalah ma'rifat dan nakiroh, sebelum memahami pembahasan ini tentunya harus tau terlebih dahulu mengenai kalimat terlebih dahulu. Pembahasan kalimat diajarkan saat MTs, akan terasa sulit bahkan mustahil untuk pelajar yang dahulunya menempuh pendidikan SMP untuk memahami pembahasan tersebut, tanpa diulangnya pembahasan terdahulu.

Pengertian Hasil Belajar

Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2008: 30).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

Howard Kingsley (Nana Sudjana, 2005: 85) membagi 3 macam hasil belajar:

  • Keterampilan dan kebiasaan; 2) Pengetahuan dan pengertian; dan 3) Sikap dan cita-cita. Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.

Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM

Menurut Sanjaya (2006: 93) SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat tiga ciri utama dari SPBM. Pertama, SPBM merupakan rangakaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudaian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui SPBM siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan utnuk menyelesaikan masalah.

SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah. Berfikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berfikir induktif dan deduktif. Proses berfikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berfikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu; sedangkan empiris artinya propses penyelesaian masalah yang didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

Tahapan-tahapan SPBM dalam pembelajaran bahasa Arab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun