berbicara tentang pertarungan antara Muhammad al-Fatih dan Dracula dalam konteks fiksi atau hiburan, maka itu adalah sebuah skenario imajinatif, mengingat mereka berasal dari latar belakang sejarah yang berbeda dan tidak pernah benar benar berhadapan satu lawan satu. Skenario semacam ini sering digunakan dalam cerita fiksi sejarah atau fantasi, di mana tokoh tokoh besar dari sejarah digambarkan berinteraksi atau bertarung dalam kondisi yang tidak terjadi dalam kenyataannya .
tetapi barat mendistorsikan sejarah kepahlawanan Islam ini. Pada tahun 2014, misalnya, Hollywood memproduksi film yg berjudul "Dracula Untold "
bercbicara tentang drakula
merupakan sosok utama fiksi ciptaan Bram Stoker dalam novelnya Dracula yang terbit pada 1897.[1] Semasa hidupnya, Drakula adalah seorang bangsawan yang berasal dari kota Transilvania, Rumania
jelemahan Drakula ialah bawang putih, salib dan roti sakramen.[1] Dia lebih lemah pada siang hari, tetapi sinar matahari tidaklah terlalu berbahaya baginya. Tokoh ini kemungkinan terinspirasi Vlad epe, pangeran yang memerintah Wallachia pada abad ke-15 dengan tangan besi.
Vlad III, Pangeran Wallachia (ca 1431 – Desember 1475/1476), dikenal sebagai Vlad Ţepeş (bahasa Rumania: Vlad Țepeș diucapkan [ˈvlad ˈt͡sepeʃ] atau Dracula (dalam bahasa Indonesia sering kali diubah menjadi Drakula), adalah pangeran Wallachia yang berkuasa pada tahun 1448, lalu pada 1456 hingga 1462 dan pada tahun 1476.[2]
Dalam sejarah, Vlad terkenal akan perlawanannya terhadap ekspansi Kesultanan Utsmaniyah[3] dan hukuman kejam yang ia berlakukan pada musuh-musuhnya.[4]
Vlad III terkenal karena menginspirasi nama karakter vampir pada novel Bram Stoker tahun 1897, Drakula