Mohon tunggu...
Rizna DwiAnggraini
Rizna DwiAnggraini Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Sejarah

NIM 200731638002 Pendidikan Sejarah/2020 Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kilas Balik Keharmonisan Hubungan Ekonomi Indonesia-Australia Masa Presiden SBY dan PM Kevin Rudd 2007-2013

13 Maret 2022   17:50 Diperbarui: 13 Maret 2022   18:06 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia yang berada pada posisi cukup strategis. Pada posisi ini, Indonesia dilalui jalur transportasi nasional yang ramai sehingga mempermudah mobilisasi Indonesia ke berbagai negara. kondisi ini tentu memberikan dampak positif terhadap hubungan bilateral dengan negara-negara tetangga khususnya dalam bidang ekonomi.

Disisi lain, Austalia berada pada posisi strategis dalam perdagangan Internasional khsususnya di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Selatan. Hal ini tidak terlepas dari faktor geografis dimana Australia dikelilingi oleh dua samudra yaitu Samudra India dan Samudra Pasifik. Kebijakan luar negeri Australia dimaksudkan untuk menciptakan jalur distribusi perdagangan luar negeri yang stabil dan aman (Kusuma, 2014: 25).

Indonesia dan Australia telah menjalin hubungan yang dapat dikatakan menarik sejak kemerdekaan tahun 1945. Hal ini disebabkan karena hubungan diantara keduanya selalu mengalami dinamika pasang surut yang bergejolak. Meskipun demikian, Indonesia dan Australia pernah menjalin hubungan secara hangat dan harmonis khususnya di bidang ekonomi pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Kevin Rudd tahun 2007-2013.

Pada era tahun 2007-2013, berbagai usaha dilakukan oleh Indonesia dan Australia untuk mencapai kemajuan perekonomian bangsa. Hubungan presiden SBY dengan PM Kevin Rudd dinilai sangat akrab, bahkan SBY menjadi pemimpin negara pertama yang menghubungi Kevin Rudd ketika dirinya terpilih menjadi Perdana Menteri Australia. 

Indonesia dinilai berhasil dalam mengatasi krisis ekonomi di negaranya dengan bukti meningkatnya pembangunan, sehingga berhasil menarik perhatian PM Kevin Rudd. Oleh karena itu, PM Kevin Rudd akan mengupayakan hubungan bilateral Indonesia-Australia membaik setelah munculnya beberapa kasus yang membuat hubungan diantara keduanya sempat memanas.

Hubungan kerjasama antara Indonesia-Australia dinilai sangat penting bagi kedua negara untuk memajukan perekonomian. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kerjasama di bidang ekonomi pada tahun 2007-2008, dimana ekspor Australia ke Indonesia tercatat US$ 4,5 miliar. Kemudian, impor Australia dari Indonesia mencapai US$ 5,3 miliar. Pada saat itu, Indonesia menempati posisi ke-11 sebagai mitra dagang Australia, dengan pangsa pasar 2,2 persen (Wiyatiningrum, 2015: 72). Disisi lain, Australia berada pada posisi ke-8 tujuan ekspor Indonesia, sedangkan Indonesia menempati posisi ke-9. 

Pada saat itu, Indonesia sedang melakukan pembangunan demi pembangunan secara bertahap setelah terjadinya Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dilanda bencana tsunami di tahun  2004. Dalam hal ini, PM Kevin Rudd melakukan kebijakan dengan membantu Indonesia untuk upaya pencapaian pembangunan lima tahun. Kebijakan ini dilakukan untuk menangani kemiskinan, meningkatkan perdamaian, stabilitas, dan kemamuran kawasan. Langah pertama dalam menjalin kerjasama antara Indonesia-Australia yaitu kemitraan pembangunan melalui program kesehatan ibu dan bayi yang didanai oleh Australia senilai 49 juta dollar Australia.

Hubungan bilateral Indonesia dan Australia semakin diperkuat dengan adanya kerjasama ekonomi melalui perjanjian kerjasama perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA). Perjanjian kerjasama perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) tersebut disepakati oleh kedua negara yang bertujuan untuk membantu meningkatkan nilai ekspor barang Indonesia ke Australia dengan akses pasar yang lebih baik dan mudah. Produk utama atau unggulan Indonesia adalah kayu dan kertas, elektronik, produk kimia, dan produk pertanian (kakao dan karet).

Australia terlihat lebih serius dalam menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh PM Kevin Rudd untuk mewujudkan kemitraan bagi Indonesia. Bahkan, pada tahun 2013 PM Kevin Rudd melakukan kunjungan tahunan kenegaraan ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, Presiden SBY dianggap sukses dalam meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga menjadi stabil.

Selanjutnya, hubungan bilateral Indonesia-Australia diperkuat di bidang ekonomi dalam kunjungan Kevin Rudd ke Indonesia di pertengahan 2013 di Bogor. Dalam kunjungan tersebut, Presiden SBY dan PM Kevin Rudd mengeluarkan kesepakatan kerjasama perdagangan daging sapi. Sejak saat itu, ekspor sapi lebih ditingkatkan guna memperkuat dan memajukan perekonomian kedua negara.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Australia pada tahun 2007-2013 menunjukkan keharmonisan dan kemajuan yang pesat. Kedua negara melakukan berbagai upaya untuk mempererat hubungan kerjasama di bidang ekonomi melalui penerapan kebijakan luar negeri masing-masing negara, kesepakatan program pembangunan, kunjungan tahunan kenegaraan, hingga kesepakatan kerjasama perdagangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun